Seekor penyu yang ditemukan tersesat di sungai di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mati usai 3 hari menjalani perawatan. Ketua Sahabat Penyu Polman Muhammad Yusri mengatakan penyu lekang tersebut malas makan selama perawatan.
"Selama masa perawatan, penyu tersebut terlihat bergerak normal mirip penyu pada umumnya. Namun penyu tersebut sangat malas makan ketika diberi makan," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).
Penyu tersebut mati pada Minggu (12/3) sekitar pukul 06.00 Wita. Sejak tiga hari terakhir, penyu yang bobotnya diperkirakan mencapai 40 kilogram itu menjalani perawatan dan pengawasan di kawasan Rumah Penyu, Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Polman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyu tersebut mati setelah dilakukan perawatan lebih lanjut di kolam rumah penyu Mampie," ungkap Yusri.
Menurut Yusri, penyu lekang tersebut mendapat penjagaan dan pengawasan ketat selama perawatan. Anggota sahabat penyu juga rutin memberi makan termasuk mengganti air dalam kolam berukuran 3x1 meter tempat penyu tersebut dirawat.
"Sahabat penyu selalu menjaga agar tidak ada orang yang memegang penyu tersebut saat berada dalam kolam atau bak selama masa perawatan," ujarnya.
"Kami juga selalu memastikan air dalam kolam perawatan selalu bersih, dan memberi ikan laut segar sebagai makanan serta berupaya melakukan pengamatan salama penyu berada dalam bak," sambung Yusri.
Diakui Yusri, kematian penyu lekang dewasa itu merupakan kasus pertama yang ditangani komunitas Sahabat Penyu Polman. Padahal rencananya, penyu lekang itu akan dilepasliarkan saat kondisinya membaik.
"Dengan matinya penyu tersebut, menjadi daftar pertama penyu lekang dewasa yang mati dalam penanganan kami dari sekian banyak penyu yang kami rawat dan berhasil dilepasliarkan kembali ke laut. Padahal rencana saya lepas (penyu) hari Selasa jika sudah aktif makan," tutur Yusri.
Sejauh ini Yusri mengaku belum mengetahui pasti penyebab matinya penyu lekang itu. Untuk penanganan lebih lanjut, bangkai penyu lalu dikubur di sekitar kawasan Rumah Penyu Mampie.
"Penyebab kematiannya belum diketahui kami tidak berani menduga-duga," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, penyu lekang tersebut pertama kali ditemukan warga bernama Risal di Dusun Bonra, Desa Mapilli Barat, Kecamatan Luyo, Kamis (9/3). Saat itu Risal sedang berada di pinggir Sungai Mapilli bersama sejumlah rekannya.
"Rizal mengaku sempat kaget setelah melihat ada binatang aneh di dalam sungai, yang setelah didekati ternyata seekor penyu," tutur Yusri kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Setelah berdiskusi dengan Rizal dan warga setempat, Yusri akhirnya memutuskan untuk membawa dan merawat penyu tersebut di Rumah Penyu yang terletak di Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo.
"Kami akan rawat dulu di rumah penyu sambil mengamatinya sempat ada kelainan. Jika penyu nya dianggap aman dan sehat maka kami akan lepas liarkan kembali ke laut," pungkasnya.
(hsr/hsr)