Eddy Martono Terpilih Jadi Ketua Umum GAPKI Secara Mufakat

Eddy Martono Terpilih Jadi Ketua Umum GAPKI Secara Mufakat

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 12 Mar 2023 13:25 WIB
Munas GAPKI di Bali.
Foto: Munas GAPKI di Bali. Dokumen Istimewa.
Bali -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar musyawarah nasional (Munas) di Bali. Eddy Martono terpilih sebagai ketua umum yang baru pada munas tersebut.

"Musyawarah mufakat ini merupakan pilihan utama bagi Gapki di setiap pengambilan keputusan penting dalam setiap agenda Munas termasuk pemilihan formatur dan ketua umum," kata Ketua Pembina GAPKI Cabang Kaltara, Afrijon Ponggok di Bali, Sabtu (11/3/2023).

Afrijon mengakui sempat terjadi walk out oleh sebagian peserta Munas pada saat sidang pleno pembahasan AD/ART dari Komisi C yang bertugas merumuskan perbaikan AD/ART. Dia mengatakan saat itu akan dilakukan perubahan satu pasal namun tidak bisa diambil musyawarah mufakat dalam pleno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai AD/ART, apabila musyawarah mufakat tidak tercapai maka Munas bisa menjalankan voting untuk memperoleh keputusan sebagai bagian hasil Munas," jelasnya.

Afrijon mengatakan soal pencalonan untuk menjadi pengurus dalam organisasi itu adalah hak semua anggota. Namun ada syarat dan mekanismenya yang harus dilalui. Hal itu telah diatur dalam AD/ART.

ADVERTISEMENT

"AD/ART itu sendiri kan merupakan pedoman dan konstitusi tertinggi dalam sebuah organisasi, apapun yang akan dilakukan dalam organisasi tak boleh lari apa lagi keluar dari AD/ART karena itu kan menimbulkan petaka bagi organisasi itu sendiri," tegasnya.

Lebih lanjut Afrijon menjelaskan, kalaupun akan melanggar atau akan mengubah AD/ART, tentu juga harus melalui mekanisme yang ada.

"Pertama dicari kata mufakat, dan kalau tidak ada kata mufakat kan ada mekanisme lain, yaitu melalui pemungutan suara atau voting, dan itu juga telah diatur dalam AD ART GAPKI," tandasnya.

Menurutnya, aksi walk out itu terjadi ketika tidak ditemukan kata sepakat dari semua peserta munas terhadap satu pasal pada AD/ART.

"Maka pimpinan sidang menawarkan opsi kedua yaitu melalui voting. Karena, jika voting itu tidak dilakukan maka sidang tak akan selesai-selesai sementara agenda munas masih banyak," jelasnya. Karena tidak mau dijalankan mekanisme voting inilah sebagian peserta munas itu menyatakan keluar dari munas.

Kendati demikian, pimpinan sidang telah berusaha menghubungi kembali peserta munas yang walk out melalui salah seorang tokoh senior Nasional. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil sehingga sidang dilanjutkan.

"Akhirnya, pemilihan dan penentuan Ketua dan anggota formatur bisa dilakukan dengan lancar melalui musyawarah mufakat yang sesuai dengan AD/ART dan merupakan jiwa dari GAPKI yaitu kebersamaan," pungkas Afrijon.




(hmw/ata)

Hide Ads