Bercanda adalah salah satu bentuk komunikasi sehari-hari yang dipakai oleh makhluk sosial untuk sekadar mencairkan suasana atau mengakrabkan diri. Bercanda merupakan aktivitas sederhana yang bisa membuat hidup terasa lebih ringan.
Dilansir dari detikHikmah, disebutkan bahwa Rasulullah dan para sahabat juga sering bercanda. Namun, candaan yang dilakukan Rasulullah dan sahabat adalah jenis candaan mereka tidak melampaui batas.
Bercanda bisa menjadi hiburan dan obat mujarab untuk menghilangkan tekanan. Namun, di masa sekarang ini, tak jarang bercanda yang dilakukan sampai melewati batas, bahkan terkesan dijadikan tameng seseorang untuk menyakiti sesama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bercanda dalam Pandangan Islam
Dalam buku Be A Great Moslem, Arsyis Musyahadah menyebutkan bahwa Islam adalah agama pertengahan (wasath), yang mengatur segala kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Bahkan, dalam urusan kecil seperti bercanda dan tertawa pun ada aturan dan adabnya.
Dalam Islam, bercanda atau tertawa merupakan hal yang diperbolehkan sebagaimana Rasulullah SAW yang juga melakukannya. Dalam beberapa riwayat hadits, disebutkan bahwa Rasulullah beberapa kali bercanda dengan istri, keluarga, dan para sahabatnya.
Diriwayatkan dari Al-Hasan RA, dia berkata, seorang nenek tua mendatangi Nabi SAW. Nenek itu berkata, 'Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam surga!'
Nabi pun menjawab: 'Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua.'
Nenek tua itu pun pergi sambil menangis.
Nabi berkata, "Kabarkanlah kepadanya bahwa wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan seperti nenek tua."
Rasulullah lalu membaca Surat Al Waqi'ah ayat 36-37 yang berbunyi:
عُرُبًا اَتْرَابًاۙ ٣٧ ٣٦ فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ
Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung. Lalu Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Yang penuh cinta lagi sebaya umurnya."
Sebagai sosok teladan penyempurna akhlak dan perbuatan manusia, Rasulullah telah memberikan teladan ketika bersenda gurau. Ada beberapa adab yang perlu diperhatikan agar candaan ini bisa menuai pahala dan keberkahan.
Dalam Islam, Adab bercanda disebut juga Adab al-Mizaah.
Adab Bercanda dalam Islam
Adab bercanda dalam Islam telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah. Berikut ini beberapa adabnya sebagaimana yang dikutip dari buku Tuntunan Adab-Adab Sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk Kehidupan Sehari-Hari:
1. Jangan Menyembunyikan Barang Orang Lain
Rasulullah SAW bersabda, "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik untuk bercanda atau sungguhan." (HR Abu Dawud: 5033)
2. Jangan Menakut-nakuti
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Tidak halal bagi seorang muslim membuat takut muslim yang lain." (HR Abu Dawud: 5004)
3. Jangan Berbohong dan Menghina
Hindari berbohong ataupun menghina orang lain ketika sedang bercanda. Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW, yaitu:
"Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar." (HR Thabrani dalam Al-Kabir: 13443)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah juga bersabda:
"Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang lain tertawa, celakalah ia, celakalah ia." (HR Abu Dawud: 4490)
4. Jangan Berkata-kata Buruk
Ketika berbicara, umat muslim hendaknya mengucapkan perkataan yang baik. Hindari berkata buruk, bahkan jika itu hanya sebuah gurauan.
Dalam Al-Qur'an Surat Al Isra ayat 53, Allah berfirman:
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
5. Jangan Berlebihan dan Berbuat Olok-olok
Ketika sedang bercanda, tak jarang ada orang yang melebih-lebihkan candaannya hingga melampaui batas. Sikap demikian merupakan pertanda orang itu tidak memiliki niat yang benar dalam bercanda.
Ketika seseorang mengutarakan candaan yang menjatuhkan martabat orang lain, menggunjingkan orang lain, dan merusak kewibawaan orang lain, maka itu sama saja dia menjatuhkan kehormatannya sendiri.
Bahkan, jika ada yang bercanda dengan membawa-bawa atribut agama dan juga dengan niat melecehkan, maka orang tersebut termasuk golongan yang dilaknat oleh Allah.
Allah berfirman Al-Qur'an surat At Taubah ayat 65 sebagai peringatan.
وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
Demikianlah adab-adab yang perlu diperhatikan ketika bercanda. Sebagai umat muslim, hendaknya umat muslim mencontoh Rasulullah SAW, yang dengan tidak melampaui batas dan melukai hati. Adab-adab tersebut sejatinya berfungsi sebagai kontrol agar umat muslim tetap menerapkan sikap hormat dan santun dalam bermasyarakat.
(urw/alk)