Pemkot Makassar Bantah Walhi soal PSEL Tak Efektif Tangani TPA Over Kapasitas

Kota Makassar

Pemkot Makassar Bantah Walhi soal PSEL Tak Efektif Tangani TPA Over Kapasitas

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Kamis, 09 Mar 2023 22:15 WIB
Kondisi TPA Antang Makassar.
Foto: Kondisi TPA Antang, Makassar, Sulsel. (Rasmilawanti Rustam/detikSulsel)
Makassar -

Pemkot Makassar membantah tudingan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menyebut rencana pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) tidak efektif menangani persoalan sampah di TPA Antang yang over kapasitas. Pemkot beranggapan PSEL justru merupakan teknologi yang bisa mereduksi sampah.

"Ya kalau dengan sampah menjadi energi listrik saya kira solusi yang sangat dahsyat dan harus dipercepat," tutur Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Ferdy Mochtar kepada detikSulsel, Kamis (9/3/2023).

Ferdy mengatakan, PSEL bisa mengolah sampah baik organik maupun anorganik menjadi energi listrik. Dia mengklaim, PSEL ke depan sudah menggunakan teknologi terbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa rencana pembangkit listrik berbahan bakar dari sampah, hampir semua model sampah organik dan anorganik bercampur. Tapi dengan mereka menggunakan teknologi yang terbaru, itu bisa menghasilkan kemampuan energi listrik pada tahapan-tahapan tertentu yang mensuplai kemampuan listrik PLN," paparnya.

Menurutnya, PSEL ke depan bisa mengurai sampah hingga 1.000 ton per hari. Sehingga, dapat diperkirakan seluruh sampah yang ada di TPA Antang akan terurai setelah 10 sampai 30 tahun.

ADVERTISEMENT

"Diperkirakan 10 sampai 30 tahun. Dan targetnya teknologi ini dapat mengurai sampah sekitar 1.000 ton per hari. Target pembakaran sampah menjadi energi listrik itu kurang lebih 1.000 ton per hari," imbuh Ferdy.

Pihaknya menekankan tidak hanya mengandalkan proyek PSEL untuk menangani persoalan sampah. Pemkot Makassar menggerakkan bank sampah yang menjadi gerakan untuk mereduksi sampah di tingkat rumah tangga sebelum masuk ke TPA.

"Dinas Lingkungan Hidup aktif menggerakkan bank bank sampah unit untuk melakukan proses recycling lebih awal. Kita bisa meminimalisir potensi-potensi sampah yang bisa didaur ulang sebelum dibawa ke TPA, dan ini harus ditingkatkan," jelasnya.

Di samping itu, Pemkot juga akan melibatkan perusahaan swasta dalam menangani sampah tersebut. Pasalnya, mereka salah satu sektor penyumbang sampah lantaran memproduksi produk yang dapat menyisakan sampah.

"Nah beberapa konsep penanganan yang bagus itu dilibatkan langsung sektor swasta karena dia terlibat memproduksi bahan baku yang pada intinya, output akhirnya menjadi sampah. Nah ini kita baru mencari sistem yang sangat bagus," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Makassar mengandalkan rencana pembangunan PSEL untuk mengatasi problem penanganan sampah di TPA Antang yang over kapasitas. Namun Walhi menganggap rencana itu bukan solusi yang tepat.

"(PSEL) Tidak terlalu efektif. Karena sampah di Makassar itu sampah plastik dan basah. Sampah plastik yang menyatu dengan organik. Jadi tidak bisa dibakar, susah," ujar Direktur Eksekutif Walhi Sulsel Muhammad Al Amin saat dihubungi, Rabu (8/3).

Amin menuturkan, proyek PSEL bisa efektif diterapkan jika warga Kota Makassar sudah dapat memilah sampah organik dan anorganik secara maksimal. Menurutnya, warga perlu diedukasi pentingnya memilah sampah.

"Kalau kebiasaan orang Makassar itu memilah sampah plastiknya secara baik, secara rutin, itu bisa menjadi modal untuk bahan bakar listrik. Tapi kalau sampah plastik tercampur dengan sampah basah, bagaimana bakarnya? Tidak efektif karena sampah kita sampah campuran," tambahnya.

"Makanya yang harus dilakukan pemerintah itu penting memilah sampah dari rumah, dari sumber, kalau tidak dilakukan sampai kiamat masalah ini tidak selesai," sambung Amin.




(sar/sar)

Hide Ads