Teori Konspirasi di Balik Tewasnya Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin COVID

Teori Konspirasi di Balik Tewasnya Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin COVID

Tim detikHealth - detikSulsel
Kamis, 09 Mar 2023 23:00 WIB
Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin COVID-19 Sputnik V, Andrey Botikov tewas dibunuh.
Foto: The Sun
Jakarta -

Tewasnya ilmuwan Rusia penemu vaksin COVID-19 Sputnik, Andrey Botikov memicu berbagai teori konspirasi di media sosial. Mulai overdosis vaksin hingga disangkutkan dengan kematian pejabat tinggi militer Rusia.

Dilansir dari detikHealth Andrey Botikov ditemukan tidak bernyawa di apartemennya, Kamis (2/3) lalu. Otoritas setempat telah menangkap tersangka dan yang bersangkutan bakal dikenai hukuman berat.

Komite Investigasi Rusia (ICR) mengungkapkan Botikov dicekik oleh pria 29 tahun menggunakan ikat pinggang. Pelaku kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Andrey Botikov, salah satu dari 18 ilmuwan yang mengembangkan vaksin Sputnik V di Pusat Penelitian Nasional Gamaleya, dicekik di rumahnya di Jalan Rogova pada 2 Maret," demikian pengumuman kantor berita Rusia Regnum yang mengutip sumber resmi.

Kendati pelaku telah ditangkap, motif pembunuhan tersebut masih menjadi tanda tanya. Sejumlah teori konspirasi pun mencuat tentang kematian Botikov di media sosial, salah satunya bahwa kematiannya disebabkan 'overdosis' vaksin COVID-19.

ADVERTISEMENT

Misalnya berita spekulasi WSPN mengklaim Botikov menerima lebih dari 40 dosis vaksin COVID-19 di apartemennya, Moskow. "Kabarnya dia punya terlalu banyak (vaksin)..." tulis Per Ekstrom, di atas gambar vaksin Sputnik V.

Sementara pendukung teori konspirasi COVID-19 juga marak membahas kematiannya yang disebut wajar.

"Benar-benar normal bahwa Andrey Botikov, pria yang menciptakan COVID vaax [sic] pertama, ditemukan mati dicekik," cuit salah satu netizen. "Terutama mengingat semua yang keluar tentang vaax [sic] dan asal-usul virus. Tidak ada yang bisa dilihat di sini apakah itu benar-benar nyata karena mutasi virus."

Adapula teori lainnya mengacu pada kematian Botikov yang terjadi lebih dari dua minggu pasca Mayor Jenderal Vladimir Makarov tewas. Seorang pejabat tinggi militer Rusia yang menurut penyelidik negara, bunuh diri setelah dibebaskan dari tugas.

Dikutip dari Newsweek, pada akhir November, Kedutaan Besar Rusia di Paris mengonfirmasi kematian Vyacheslav Taran, seorang miliarder Rusia dan pendiri Forex Club, dalam kecelakaan helikopter di dekat rumahnya di tenggara Prancis. Mantan kepala Institut Penerbangan Moskow, Anatoly Gerashchenko, meninggal tahun lalu setelah jatuh dari tangga, diduga berkaitan dengan awal mula perang di Ukraina.

Botikov diketahui bekerja sebagai ahli virologi di Pusat Penelitian Nasional Gamaleya sejak 2014. Ia juga bagian dari tim yang bertanggung jawab atas vaksin Rusia yang diklaim negara tersebut memiliki kemanjuran uji klinis sebesar 91 persen, jauh lebih tinggi daripada vaksin lain.

(alk/alk)

Hide Ads