"Tahap pertama kita akan adakan pasar murah di 5 kecamatan sebelum Ramadan. Ada subsidi dari pemerintah Rp 375 juta untuk menstabilkan harga," kata Kadis Perdagangan Bone Hamzah Sunusi kepada detikSulsel, Kamis (9/3/2023).
Pasar murah akan dimulai di Kecamatan Tanete Riattang yang mengambil lokasi di Lapangan Merdeka pada 16-17 Maret, kemudian Kecamatan Libureng pada 18 Maret, Kecamatan Amali pada 20 Maret, Kecamatan Ajangale pada 21 Maret dan terakhir di Kecamatan Salomekko pada 22 Maret.
Hamzah mengatakan, kegiatan pasar murah tersebut direncanakan akan digelar tiga kali. Pertama sebelum bulan Ramadan, kedua sebelum Idul Fitri dan yang ketiga sebelum Idul Adha. Kegiatan ini dilakukan untuk menekan inflasi.
"Kenapa kita melakukan ini agar bagaimana inflasi kita di Kabupaten Bone tetap terjaga dan kita bisa menekan inflasi tetap di angka 10 besar terendah di seluruh Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bone Ambo Dalle menuturkan, kegiatan pasar murah ini dalam bentuk tindak lanjut instruksi Presiden RI berkaitan dengan penanganan inflasi menjelang bulan suci Ramadan. Selain itu, untuk melakukan intervensi pasar.
"Kita harus melakukan intervensi pasar murah, karena setiap menjelang bulan puasa dan menjelang lebaran pasti selalu ada kenaikan harga bahan pokok. Untuk harga di pasar murah nanti dijamin lebih murah dari harga pasaran dan itu harus," ucapnya.
Ambo Dalle menegaskan, sembako yang dijual di pasar murah telah disubsidi pemerintah daerah dengan anggaran dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Saya sampaikan dana BTT ini tidak bisa digunakan operasional tapi BTT hanya bisa digunakan untuk subsidi harga. Seperti jika harga telur Rp 35 ribu kita subsidi ke harga terendah," tegasnya.
(ata/hsr)