.webp)
Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum mencairkan bonus atlet yang berkompetisi dalam ajang Porprov Sulsel ke-XVII 2022. Anggaran senilai Rp 1 miliar yang terhambat dijanjikan akan baru dibayarkan tahun ini.
"Ini terhambat karena ada perubahan anggaran termasuk bonus. Makanya ditunggu dulu pengesahan. Seandainya tidak ada revisi anggaran, bulan Januari sudah selesai," ungkap Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Bone Haidar kepada detikSulsel, Senin (6/3/2023).
Haidar mengatakan, penetapan anggaran tersebut akan dilakukan pekan depan. Dia berharap pencairannya akan menyusul kemudian yang dibayarkan lewat KONI Bone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk anggaran bonus atlet secara keseluruhan sekitar Rp 1 miliar lebih. Akan dibayarkan setelah pengesahan, dan KONI sendiri nanti yang akan urus pencairannya," tambahnya.
Pada Porprov Sulsel ke XVII tahun 2022 yang berlangsung di Sinjai dan Bulukumba, Bone menjadi juara ketiga dengan raihan medali emas sebanyak 26, perak 29, dan perunggu 48. Pemkab Bone menjanjikan bonus bagi peraih emas Rp 15 juta, peraih perak Rp 10 juta, dan peraih perunggu, Rp 5 juta.
Ketua KONI Kabupaten Bone Andi Haedar mengatakan, pencairan dana ini terkendala di prosedur. Ada anggaran sebesar Rp 600 juta yang menempel di KONI yang bermasalah.
"Karena adanya dana Rp 600 juta itu yang kami tidak tahu digunakan untuk apa. Karena dana itu tidak ada di renja Dispora, sehingga itu yang membuat keterlambatan pencairan," kata Haedar yang dikonfirmasi terpisah.
Haedar menuturkan, jumlah atlet ada 100 orang lebih yang akan menerima bonus. Bonus akan diberikan kepada atlet cabang olahraga beregu hingga perorangan.
"Misalnya volly ball dihitung 1 medali emas tapi pemainnya 21 orang. Softball 1 medali emas pemain 30 orang, menembak ada emas perorangan, ada emas beregu," bebernya.
Pihaknya pun belum bisa memastikan pencairan bonus para atlet. Dia beralasan dokumen administrasi pencairan anggaran masih disusun kembali menyusul pergantian pejabat di Dispora Bone.
"Belum tahu ini (pencairan bonus atlet) karena pejabat baru Dispora. Semua kelengkapan administrasi pencairan dana hibah harus mulai dari awal lagi," jelasnya.
(sar/hsr)
