Produksi padi Provinsi Gorontalo tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 2,45% dibandingkan tahun 2021 lalu. Total 240,13 ribu ton produksi padi tahun 2022 atau naik 5,74 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 234,39 ribu ton.
"Jadi 2022 produksi padi di Gorontalo naik 2,45%," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (7/3/2023).
Mukhanif menuturkan produksi padi tertinggi tahun 2022 terjadi pada Januari, yakni sebesar 35 ribu ton. Sementara produksi terendah terjadi pada Desember sekitar 10,64 ribu ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi produksi padi tertinggi pada Januari 2022 sebesar 35 ribu ton dan terendah Desember 10,64 ton," ucapanya.
Peningkatan produksi padi tahun 2022 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gorontalo dan Boalemo. Di sisi lain terjadi penurunan produksi padi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Kota Gorontalo.
"Untuk kabupaten dan kota dengan total produksi padi tertinggi tahun 2022 adalah Kabupaten Gorontalo. Untuk yang terendah Kota Gorontalo," terangnya.
Mukhanif menambahkan luas lahan pertanian tahun 2022 berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) sekitar 46,82 ribu hektare. Angka ini mengalami penurunan 1,89 ribu hektare atau 3,88 persen dibandingkan luas lahan tahun 2021 sebesar 48,71 ribu hektare.
"Puncak pascapanen padi 2022 mengalami pergeseran dibandingkan tahun sebelumnya. Puncak panen padi pada 2021 terjadi bulan Februari dengan luas panen sebesar 7,66 ribu hektare. Sedangkan puncak panen padi pada 2022 terjadi bulan Januari, dengan luas panen sebesar 6,28 ribu hektare," imbuhnya.
(hsr/sar)