Hujan es batu di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo membuat warga gempar. Pihak BMKG kemudian memberi penjelasan terkait fenomena itu.
Hujan es batu itu tepatnya terjadi di wilayah Desa Suka Damai, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (4/3) sekitar pukul 16.30 Wita.
Prakirawan BMKG wilayah IV Bone Bolango Wahyu Guru Imantoko turut menanggapi fenomena tersebut. Menurutnya, hujan es batu terjadi di Gorontalo memang sudah seringkali terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena ini sangat menghebohkan warga setempat hujan es sudah beberapa kali terjadi di Gorontalo," ucap Wahyu kepada detikcom, Minggu (5/3/2023)
Menurutnya, hujan es batu bisa terjadi jika terdapat awan cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan padat. Dia juga menjelaskan, terdapat 3 macam partikel pada awan Cb, diantaranya butir air, butir air super dingin dan partikel es.
"Hujan lebat yang masih berupa partikel padat (es/hail) dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan Cb tersebut," imbuh Wahyu.
"Ketika suhu atmosfer di sekitar awan Cb itu sangat dingin, hal inilah yang menyebabkan butiran es yang jatuh ke permukaan bumi tidak sempat mencair dengan sempurna," sambungnya.
Dia juga menjelaskan, hujan ini biasanya hanya bersifat lokal. Luas tempat terjadinya hujan es batu hanya kisaran 5 kilometer dengan waktu yang cukup singkat.
"Terjadi berkisar kurang dari 1 jam," katanya
Wahyu menambahkan hujan es sering terjadi pada siang hingga sore hari, namun dapat juga terjadi pada malam hari. Hujan es seperti itu memang kerap terjadi di beberapa wilayah di Gorontalo.
Sementara itu, Kepala Desa Sukadamai Arfan Yahya membenarkan kejadian tersebut. Dirinya juga mengaku kaget karena kejadian seperti itu baru kali ini terjadi di wilayahnya.
"Jadi Hujan es batu kristal ini tidak merata," ujarnya.
Menurutnya, hujan es disini di bersamaan dengan angin kencang. melihat kejadian hujan es sangat menghebohkan warga setempat.
"Hujannya sangat sekali deras, bahkan di atap rumah hujan jatuh tak biasanya. Tadi atap rumah rasa-rasanya seperti dilempari batu kerikil yang banyak," jelasnya.
(hmw/ata)