Seorang pria asal Florida menemukan kerang berukuran besar yang jumlah cangkangnya ada 214 lapis. Diketahui, jumlah cangkang tersebut sama dengan usia kerang itu.
Dilansir dari detikFood yang mengutip Must Share News, pria tersebut bernama Blaine Parker. Dia menemukan kerang itu di sepanjang Alligator Point, Florida, Amerika Serikat. Saat itu, Parker dan keluarganya sedang mencari kerang untuk dibuat clam chowder.
Saat itulah, Parker menemukan sebuah kerang Quahog raksasa. Kerang tersebut memiliki berat mencapai 1,18 kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Parker dan keluarga berniat memakan kerang raksasa yang ia temukan. Ia berpikir, kerang besar tersebut pasti memiliki rasa yang lebih enak. Akan tetapi, dia mengurungkan niatnya karena merasa kerang itu memiliki keistimewaan.
"Kami ingin memakannya, tapi kami memikirkannya sebentar dan berpikir mungkin sangat istimewa," katanya.
Pada akhirnya, kerang itu dibawa Parker ke akuarium Gulf Specimen Marine Lab. Saat hasilnya keluar, ternyata kerang itu sudah berusia 214 tahun, seperti yang dilaporkan oleh Demokrat Tallahassee.
Diketahui, kerang raksasa itu diberi nama 'Aber-clam Lincoln' sebagai penghormatan kepada mantan Presiden Amerika Serikat. Berdasarkan dari Laboratorium Kelautan Spesimen Teluk, Parker menggali moluska besar itu pada 18 Februari saat mencari kerang untuk membuat chowder.
Demokrat Tallahassee mengabarkan bahwa Parker mengatakan kerang tersebut seperti pohon, di mana memiliki pita pertumbuhan tahunan. Saat diperiksa, para ilmuwan menemukan ada 214 lapisan yang terdapat pada cangkang kerang tersebut.
Menurut perkiraan lainnya, kerang raksasa ini sudah ada sejak tahun 1809 silam, tahun yang sama dengan mantan Presiden AS Abraham Lincoln. Kerang tersebut diberi nama oleh Parker yakni, 'Aber-clam Lincoln'
Pemberian nama itu, rupanya menarik perhatian banyak orang. Ada sekitar 100 orang yang datang ke akuarium hanya untuk melihat bentuk dari kerang berusia 214 tahun tersebut.
Pada 24 Februari lalu, kerang tersebut dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Parker mengatakan, "Saya mengira kalau kerang itu tak akan bertahan di penangkaran. Kemudian, saya pikir kalau kerang itu berhak tinggal di alam bebas."
(asm/asm)