.webp)
Warga di Kota Gorontalo mengeluhkan proyek Kanal Banjir Tanggidaa yang mangkrak. Kanal tersebut dipenuhi sampah plastik hingga mengeluarkan bau tak sedap.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (6/3/2023), proyek kanal tersebut dipenuhi sampah bahkan terlihat airnya berwarna hitam. Selain itu, jalan di lokasi menimbulkan debu saat pengendara melintas.
Salah satu warga bernama Jumadil mengaku heran proyek kanal tersebut tak kunjung selesai. Menurutnya proyek tersebut dikerjakan sejak Mei 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur saya ini hanya pengemudi bentor, saya heran setau saya proyek ini milik provinsi anggarannya banyak mengapa sampai sekarang proyek ini belum juga selesai," kata Jumadil.
Jumadil kemudian menunjukkan sampah yang berserakan di kanal tersebut. Dia juga menuturkan jalan di sekitar proyek berdebu dan sangat mengganggu pengguna jalan.
"Di sini saya lihat kanal banjir banyak sampah bermacam-macam, apalagi jalan berdebu dan sangat tebal," paparnya.
 Warga di Kota Gorontalo mengeluhkan proyek Kanal Banjir Tanggidaa yang mangkrak. Foto: Warga di Kota Gorontalo mengeluhkan proyek Kanal Banjir Tanggidaa yang mangkrak. (Apris Nawu/detikcom) |
Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya bernama Senada. Dia berharap proyek tersebut segera diselesaikan, apalagi target awal rampung Desember 2022 lalu.
"Saya pernah diberitahukan tentang informasi proyek ini, targetnya sih akan berakhir Desember 2022, tapi faktanya tidak selesai," tutur Jumadil.
"Saya sih, berharap pengerjaan ini semoga cepat selesai, supaya kami warga setempat bisa beraktivitas seperti biasanya," sambungnya.
Untuk diketahui, proyek Kanal Banjir Tanggidaa di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Limba U I, Kota Selatan, Gorontalo dikerjakan Mei 2022 dan ditargetkan rampung 31 Desember 2022. Anggarannya berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) Provinsi Gorontalo senilai Rp 33 miliar.
(hsr/sar)
