Bocah bernama Panji (5) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) menemukan granat tangan berbentuk nanas di aliran sungai. Ayah Panji, Muliadi (42) mengaku sempat membawa pulang granat tersebut ke rumahnya.
Granat tangan tersebut terlihat berwarna hitam dan bentuknya menyerupai nanas. Selain itu, granat tangan tersebut terlihat sudah berkarat hingga berwarna orange.
Tampak granat tersebut memiliki motif kotak-kotak. Terdapat penutup pada bagian ujungnya yang juga sudah berkarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Granat tersebut ditemukan di area perkebunan di Dusun Kanang, Desa Leko, Kecamatan Rantebulahan Timur, Mamasa, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 08.30 Wita. Penemuan granat tersebut sempat membuat geger warga setempat.
Kasat Reskrim Polres Mamasa Iptu Hamring mengatakan granat tangan tersebut kini diamankan di tengah areal perkebunan berjarak sekitar 200 meter dari permukiman warga. Sebab belum diketahui granat itu masih aktif atau sebaliknya.
"Yang saat ini kita lakukan pengamanan barang bukti dimaksud dengan cara memasang police line di TKP, sambil dijaga anggota Polsek Mambi dan Tim Brimob Polda Sulbar," kata Hamring kepada wartawan, Sabtu (4/3).
Hamring mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sulbar untuk mengamankan granat tersebut.
"Kami tidak tahu apakah itu granat masih aktif atau tidak, karena yang punya kapasitas dari Jibom Polda Sulbar. Kami menunggu Jibom untuk melakukan pengamanan barang bukti tersebut," tandasnya.
![]() |
Granat Dibawa ke Rumah
Muliadi mengaku sempat membawa pulang granat tersebut ke rumahnya karena penasaran dengan bentuknya yang unik. Ia berani membawa pulang lantaran tidak mengetahui barang tersebut berbahaya atau tidak.
"Sempat saya bawa pulang ke rumah (granat) karena saya tidak tahu ini apa. Apakah berbahaya atau tidak, sekarang biar lihat saja sudah takut," kata Muliadi kepada wartawan, Sabtu (4/3).
Awalnya Muliadi menduga jika benda berkarat yang ditemukan anaknya bernama Panji adalah buah coklat. Namun setelah diambil, dirinya tidak menyangka jika benda yang dikira coklat tersebut ternyata berat seperti besi.
"Sempat saya kira coklat kering, tapi saya heran kenapa berat dan seperti besi," ungkapnya.
Untuk memastikannya, Muliadi lantas membawa granat tersebut pulang ke rumahnya kemudian difoto. Foto granat lalu dikirim melalui pesan singkat ke salah satu kerabatnya yang merupakan anggota polisi.
"Saya lalu hubungi keluarga yang polisi, setelah itu dia bilang kalau itu (granat) barang berbahaya. Dia langsung meminta saya agar membawa granat tersebut ke tempat aman yang jauh dari rumah," tuturnya.
(hsr/hsr)