Anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad, Praka Jumardi sempat berkomunikasi dengan orang tuanya sebelum tewas tertembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Praka Jumardi mengaku ingin pindah tugas.
"Bulan lalu terakhir komunikasi. Dia menelepon sama mamanya, dia sampaikan mau pindah tugas. Ternyata inimi maksudnya pindah tugas ke alam lain, karena sudah meninggal," kata ayah Praka Jumardi, Hermanto saat ditemui detikSulsel di rumah duka Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).
Hermanto mengaku sempat merasa gelisah saat anaknya mengalami musibah di Papua. Bahkan dirinya sampai tidak bisa tidur selama 2 hari 2 malam sebelum kejadian menimba anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu hari Kamis saya gelisah berdua mamanya selama dua hari. Sampai-sampai tidak bisa tidur. Saya bilang ada apa ini. Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," bebernya.
"Saya baru tahu anakku meninggal kemarin pas pulang dari sawah, karena ada orang datang panggil saya di sawah bilang ada cari ki. Langsung ma pulang, pas sampai di rumah, dilihat banyak tentara, mamanya langsung memangmi pingsan dan diangkat ke rumah," sambung Hermanto.
Dia menambahkan, Jumardi lulus menjadi anggota TNI pada 2013 lalu. Dia bertugas di Papua tahun 2015, dan menjadi Satgas Pamtas Mobile tahun 2018, lalu Satgas Pam Rahwan 2023.
"Semenjak menjadi TNI baru 3 kali pulang kampung. Jarang sekali memang pulang itu anakku," kenangnya.
Praka Jumardi Dimakamkan Secara Militer
Jenazah Praka Jumardi dimakamkan di Kabupaten Bone pada Sabtu (4/3). Praka Jumardi dimakamkan secara militer di pekuburan Islam Dusun Maccope, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja.
Prosesi upacara dipimpin langsung oleh Danbrigif Raider 13 Galuh Rahayu Kostrad Kolonel Inf Jimmy Sitinjak selaku inspektur upacara.
"Almarhum Kopda Anumerta Jumardi telah meninggal dunia. Kami mohon untuk bersama-sama memanjatkan doa, semoga tuhan memaafkan segala kesalahan dan khilaf almarhum. Menerima semua darma bakti, serta menempatkan arwahnya di tempat terbaik di sisi Tuhan," kata Kolonel Inf Jimmy Sitinjak saat upacara.
Jimmi menyampaikan, kepada keluarga diharapkan dapat menerima cobaan ini dengan sabar dan tawakkal serta tulus dan ikhlas.
"Kami menyampaikan penghargaan serta terima kasih setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian. Serta bantuan baik moril maupun materiil dalam pengurusan jenazah. Kita akan mengantarkan jenazah almarhum di tempat persitirahatannya," sebutnya.
Setelah sambutan, prosesi upacara pun dimulai. Bendera merah putih dikibarkan di atas peti mati hingga ke liang lahad. Empat orang personel TNI menembakkan senjata ke atas.
Kemudian salah seorang keluarga mengumandangkan azan di samping kuburan Praka Jumardi. Suara tangisan pun pecah dari kerabat. Sementara kedua orang tua Jumardi hanya termenung menatapi jenazah anaknya diangkat hingga masuk ke dalam lubang peristirahatan terakhirnya.
(asm/sar)