Pengunduran Diri Pemuka Agama Hindu Usai Foto Mesumnya Tersebar

Berita Nasional

Pengunduran Diri Pemuka Agama Hindu Usai Foto Mesumnya Tersebar

Tim detikBali - detikSulsel
Selasa, 28 Feb 2023 10:43 WIB
XXX Key with trap on keyboard, 3D rendering
Foto: iStock
Buleleng -

Foto mesum seorang sulinggih atau pendeta suci umat Hindu asal Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali tersebar di media sosial. Viralnya foto tak senonoh membuat pendeta suci itu mengundurkan diri.

"Sulinggih yang bersangkutan ngelukar gelung (melepas gelar kesulinggihannya). Berarti, sudah diberi sanksi oleh Nabe (guru spiritual utama) yang bersangkutan," kata Ketua PHDI Buleleng I Gde Made Metera, dikutip dari detikBali, Senin (27/2/2023).

Sulinggih itu diketahui tidak terdaftar di PHDI Buleleng. Sebab, prosesi diksa dwijati (pengukuhan) sulinggih tidak dilakukan melalui PHDI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Metera pun berharap insiden foto mesum menyeret nama sulinggih tidak terulang.

"Sulinggih ini kami sucikan. Kami hormati. Dari beliau kami mengharapkan tuntunan. Mari jaga kesucian sulinggih," harapnya.

ADVERTISEMENT

Foto asusila sulinggih diduga dengan selingkuhan itu menggegerkan warga Bali. Foto laki-laki berambut prucut memeluk perempuan dari belakang itu, viral dan dibagikan berkali-kali di media sosial.

PHDI Bali sempat meragukan sosok dalam foto tersebut seorang sulinggih. Namun belakangan, setelah ditelusuri, PHDI Bali membenarkan sulinggih yang beradegan mesum itu berasal dari Kecamatan Banjar

"Awalnya ragu sama foto-foto itu dan dari mana sulinggih tersebut. Tapi, akhirnya terkuak," terang Ketua PHDI Bali Nyoman Kenak, Minggu (26/2/2023).

Meski sulinggih tersebut tidak terdaftar di PHDI, Kenak enggan menyimpulkan sulinggih tersebut abal-abal. "Terlepas dari itu, yang pasti kami sebagai lembaga sangat kecewa," tegasnya.

Menurutnya, foto sulinggih mesum itu telah mencoreng citra sulinggih. Sehingga kasus itu akan dibahas dalam forum-forum penting PHDI, seperti dharma upapati dan pesamuan agung.

"Yang pasti harus ada tindakan dari lembaga PHDI. Karena ini sangat mencoreng lembaga kami, status sulinggih, dan lembaga sebagai sang satyabudi atau penatahan upadesa," pungkasnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads