'Wajo Zona Merah' Usai Cinta Pria India Ditolak, Legislator Sulsel Buka Suara

'Wajo Zona Merah' Usai Cinta Pria India Ditolak, Legislator Sulsel Buka Suara

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 26 Feb 2023 18:38 WIB
Warga Negara India Asib Ali Bhore saat berada di Polres Wajo, Sulawesi Selatan.
Foto: Pria asal India, Asib Ali yang lamarannya ditolak gadis Wajo, Sulsel. (Dokumen Istimewa)
Wajo -

Heboh di media sosial Kabupaten Wajo disebut sebagai wilayah zona merah di Sulawesi Selatan (Sulsel) usai perkara lamaran pria India ditolak. Anggota DPRD Sulsel, Ismail Bachtiar angkat bicara terkait fenomena yang ramai dibicarakan warganet.

Ismail mengaku Wajo dikatakan sebagai zona merah lantaran dua perkara yang terjadi di wilayah tersebut. Pertama terkait anak anggota DPRD Wajo yang menganiaya tukang parkir, hingga pria India Asib Ali Bhore yang lamarannya ditolak gadis Wajo, Syarifha Haerunnisa alis Nisha.

"(Istilah Wajo zona merah dibicarakan sebagai bentuk) Guyonan netizen di sosmed. Gara-gara viral soal Ali (pria asal India)," ucap Ismail kepada detikSulsel, Minggu (26/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun legislator fraksi PKS ini menilai, gurauan netizen di medsos itu bisa menimbulkan kesan negatif. Pasalnya Kabupaten Wajo punya hal yang positif dan patut ditonjolkan.

"Orang menganggap Wajo ini zona merah, Wajo ini bukan tempat yang pas. Saya masih yakin, banyak hal lain yang perlu ditiru di Wajo," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pembicaraan di media sosial berpotensi mengubah persepsi publik. Apalagi yang ramai dibicarakan netizen hanya kesan negatif meski hanya berupa sindiran atau guyonan sekalipun.

"Itu hanya guyonan, cuman dikhawatirkan jangan sampai itu menjadi persepsi publik secara nasional. Hampir semua obrolan di sosial media mengarah ke sana soal Wajo," beber Ismail.

Dia berharap, warga utamanya warganet bijak dalam bermedia sosial. Menurutnya, Wajo punya jejak sebagai tempatnya para pembelajar.

"Makanya saya minta stop obrolan soal zona merah. Wajo itu kabupaten tempatnya orang makkanre guru (belajar)," paparnya.

"Kalau nilai moral kita belajar dari Wajo. Wajo sebenarnya tidak seperti itu. Wajo kan salah satu kabupaten di Sulsel yang memiliki sumber daya manusia terbaik," urai Ismail.

Ismail meyakini, masih banyak hal yang bisa ditiru dari Kabupaten Wajo. Wilayah yang juga dikenal punya banyak masjid dan pesantren.

"Saya yakin masih banyak hal-hal yang perlu kita tiru dari Wajo. Ada pahlawan La Maddukelleng, ada ribuan masjid dan pesanteren di Wajo, As'adiyah apalagi," ucapnya.

Ismail pun enggan menanggapi soal kasus di Wajo yang viral di media sosial. Namun dia menekankan, jangan sampai satu atau dua kejadian membuat Wajo mendapat citra buruk di mata masyarakat luas.

"Saya meyakini di Wajo masih besar optimisme saya insyaallah hal-hal baik masih banyak. Ayo kita kembali ke Wajo. Jangan karena Haerunnisa tercoreng nama Wajo," tegas Ismail.

Wajo Zona Merah Viral di Medsos

Diketahui, warganet ramai membicarakan penolakan pria India Asib Ali Bhore yang jauh-jauh datang dari negaranya demi melamar gadis pujaannya di Wajo, Syarifah Haerunnisa alias Nisha. Namun sayang, lamaran Ali ditolak keluarga Nisha.

Hal ini pun membuat heboh jagad maya hingga belakangan Wajo disebut zona merah. "Wajo zona merah," tulis @lestari1007 dalam konten videonya lewat akun TikTok.

Video parodi itu pun mengundang komentar warganet. Tidak sedikit netizen yang melontarkan sindiran hingga sarkasme menyebut ogah menginjakkan kaki di Wajo.

"Pagi" ada tlpon pesan ayam 1000 ekor tpi minta diantrkan ke wajo. Saya star bulukumba smpai di bone kulepas ayam nya kusurh jalan kaki ke wajo," tulis akun @puarankkngepet.

"Berita'nya sudah menyebar luas.. sehingga pesawat pun lebih memilih melintas diatas segitiga Bermuda dari pada harus melintasi wajo," sambung @NeixySTORE.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Dua Perkara yang Jadi Sorotan di Wajo

Untuk diketahui, kasus penganiayaan oleh anak anggota DPRD Wajo, Aan Saputra menganiaya juru parkir (jukir) sempat jadi sorotan. Insiden itu terjadi di depan sebuah toko di Jalan Andi Paggaru, Teddaopu, Kecamatan Tempe pada Senin (30/1).

Kasus ini pun berakhir dengan penetapan pelaku sebagai tersangka dan ditahan polisi. Keluarga pelaku sempat mengupayakan proses media, namun pihak korban menolak upaya damai.

"Kami sudah tetapkan dia (Aan) sebagai tersangka. Pelaku melanggar pasal 351 ayat 1, ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara," sebut Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Theodorus Echeal, Rabu (1/2).

Terakhir, kisah pria India, Asib Ali Bhore yang ditolak lamarannya oleh gadis pujaannya di Wajo, Nisa dengan dalih sudah dijodohkan dengan pria lain. Padahal Ali sudah menjalin hubungan jarak jauh setahun dengan Nisa.

"Ternyata si wanita ini tidak bisa karena sudah dilamar dan keluarganya sendiri yang melamar dari Palu," papar Kasat Intel Polres Wajo AKP Amdia pada Minggu (19/2).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral di Medsos Foto Profil dengan Warna Pink dan Hijau, Apa Artinya?"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads