Tolong! Lansia Miskin di Polman Derita Benjolan Besar di Wajahnya

Sulawesi Barat

Tolong! Lansia Miskin di Polman Derita Benjolan Besar di Wajahnya

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 25 Feb 2023 18:18 WIB
Jamaluddin lansia di Polewali Mandar, Sulawesi Barat menderita benjolan yang terus membesar di wajahnya.
Jamaluddin lansia di Polewali Mandar, Sulawesi Barat menderita benjolan yang terus membesar di wajahnya. Foto: Abdy Febriady/detikcom
Polewali Mandar - Pria lanjut usia (lansia) bernama Jamaluddin (80) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), hidup dalam kondisi memprihatinkan. Di wajahnya terdapat benjolan seukuran kepalan tangan yang terus membesar hingga menutupi salah satu matanya.

"Sudah lama seperti ini, sudah hampir dua tahun, mulai terus membesar hingga seperti sekarang," kata Jamaluddin saat dijumpai wartawan di rumahnya, Sabtu (25/2/2023).

Jamaluddin merupakan warga Desa Riso, Kecamatan Tapango. Sehari-hari, Jamaluddin hidup dalam belitan kemiskinan bersama istrinya Maniangka (70).

Jamaluddin mengatakan, benjolan seukuran kepalan di wajahnya berawal ketika tertimpa buah kakao yang jatuh dari pohon. Akibat benjolan itu, Jamaluddin pernah mendapat penanganan medis hingga akhirnya menjalani operasi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Awalnya itu dijatuhi buah coklat, tidak lama kemudian mulai ada benjolan," ungkapnya lirih.

"Setelah dioperasi dokter menyarankan agar kami kembali tujuh bulan kemudian untuk operasi lanjutan. Namun karena terkendala biaya akhirnya kami terlambat kembali ke rumah sakit," sambungnya.

Karena sudah tidak memiliki uang untuk biaya pengobatan, Jamaluddin mengaku hanya dapat pasrah dengan kondisinya sekarang ini. Dia berharap bantuan biaya dari dermawan, agar kelak benjolan di wajahnya itu dapat kembali dioperasi

"Sekarang saya hanya berharap ada yang memberi bantuan, soalnya saya sudah tidak punya biaya untuk operasi, tidak ada juga yang bisa menemani jika harus dirawat di rumah sakit," tandasnya.

Senada dengan Jamaluddin, sang istri Maniangka juga mengaku sudah tidak dapat berbuat banyak untuk menyembuhkan penyakit yang diderita suaminya. Apalagi kebun yang selama ini menjadi tumpuan utama untuk hidup, telah dijual untuk biaya pengobatan Jamaluddin.

"Tidak ada lagi uang untuk ke rumah sakit, habis juga kebun dijual untuk berobat, makanya tidak dibawa lagi ke rumah sakit," terangnya.

Maniangka menyebut, suaminya kerap merasa kesakitan akibat benjolan di wajahnya itu. Untuk mengurangi rasa sakit itu, Jamaluddin rutin mengkonsumsi obat penahan rasa nyeri.

"Kalau tidak makan obat pasti merasa sakit lagi, makanya rutin minum obat penahan rasa sakit," jelas Maniangka.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyakit yang menyebabkan benjolan di wajah suaminya. Maniangka hanya memperkirakan jika benjolan tersebut akibat penyakit tumor.

"Saya tidak tau penyakit apa, karena dokter juga tidak pernah bilang. Saya hanya memperkirakan itu tumor, benjolannya lembek seperti ada air di dalamnya," pungkasnya.


(ata/alk)

Hide Ads