Diduga Anut Ilmu Hitam, Pria di Samarinda Lompat ke Sungai Mahakam-Hilang

Kalimantan Timur

Diduga Anut Ilmu Hitam, Pria di Samarinda Lompat ke Sungai Mahakam-Hilang

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Sabtu, 25 Feb 2023 13:58 WIB
Tim SAR melakukan pencarian korban yang lompat di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
Tim SAR melakukan pencarian korban yang lompat di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Istimewa
Samarinda -

Seorang pria bernama Saldi (29) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) hilang tenggelam setelah melompat ke Sungai Mahakam. Saldi diduga penganut ilmu hitam oleh warga setempat.

"Jadi menurut saksi pemilik kapal di lokasi, korban ini seperti berhalusinasi, saat melihat orang korban langsung melompat ke sungai dan hilang (tenggelam)," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim Melkianus Kotta kepada detikcom, Sabtu (25/2/2023).

Peristiwa tersebut terjadi di Sungai Mahakam tepatnya di wilayah Balik Buaya Palaran, Samarinda pada Jumat (24/2) pukul 02.30 Wita. Saat itu Saldi melompat dan dilihat dua orang saksi saat mengumpulkan sisa batu bara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi di lokasi kejadian sempat menyelamatkan korban setelah melompat tapi korban keburu tenggelam dan langsung hilang," terangnya.

Melkianus menjelaskan Saldi diduga memiliki kelainan. Sebab dari informasi masyarakat, korban diketahui menganut ilmu hitam.

ADVERTISEMENT

"Jadi orang ini informasi dari tim di sana, korban itu kayak pakai ilmu hitam, jadi kalau lihat orang kayak takut," ungkapnya.

Saat ini, pencarian korban telah memasuki hari kedua, tim Basarnas masih berupaya melakukan pencarian di sekitar lokasi korban melompat dengan mengerahkan unsur gabungan.

"Sampai saat ini tim masih melakukan pencarian, hari kedua ini masih nihil. Jadi ada unsur gabungan di sana membawa alat dari pos, sampai saat ini belum ditemukan," tuturnya.

Melkianus menuturkan, tim sempat akan melakukan penyelaman. Namun hal itu diurungkan karena di lokasi korban melompat terdapat buaya.

"Karena memperhatikan faktor keselamatan tim, karena informasi di sekitar lokasi dari masyarakat ada binatang buas buaya, jadi tidak di rekomendasikan melakukan penyelaman," pungkasnya.




(ata/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads