Seekor buaya di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) memulangkan jasad balita bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4) yang tewas tenggelam ke keluarganya. Buaya muara tersebut mengantar jasad korban ke tepi sungai.
Balita tersebut awalnya dilaporkan hilang selama dua hari karena tenggelam saat bermain di Sungai Mahakam. Jasad korban kemudian ditemukan di perairan Muara Jawa, Kutai Timur, pada Jumat (20/1/2023).
Dirangkum detikcom, Minggu (22/1), berikut 5 fakta buaya Sungai Mahakam memulangkan jasad balita ke keluarganya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jasad Korban Utuh
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kaltim Melkianus Kotta mengatakan jasad balita Ziyad ditemukan dalam keadaan utuh. Dia mengaku buaya yang mengantar jasad balita tersebut sangat membantu.
"Enggak ada yang hilang, semua utuh. Jadi buaya ini kalau di kita malah membantu menemukan pencarian korban," ungkap Melkianus Kotta saat dihubungi detikcom, Jumat (20/1).
Melkianus menjelaskan jasad korban ditemukan pada hari kedua pencarian. Saat itu, jasad korban dibawa oleh seekor buaya dari tengah sungai ke tepi sungai.
"Tadi pagi saat tim bergerak melakukan pencarian orang hilang hari kedua, sekitar jam 7 pagi tim mendapat informasi keluarga bahwa mereka melihat ada seekor buaya membawa jasad manusia. Setelah dilepas ternyata jasad itu anak yang kita cari," jelas Melkianus.
"Jaraknya dari lokasi kejadian itu 1,5 kilometer. Saat buaya berada di dekat keluarga, langsung dilepaskan korban," imbuhnya.
2. Buaya Gigit Jasad Korban
Malkianus membeberkan cara buaya muara tersebut mengantar jasad korban ke tepi sungai. Dia mengatakan timnya melihat buaya itu menggigit punggung korban.
"Informasi tim yang di lapangan pada saat itu buaya menarik menggigit punggung bocah itu menggunakan mulut," kata Melkianus.
Dia menambahkan, orang yang pertama kali melihat buaya membawa jasad balita tersebut adalah sekuriti perusahaan di sekitar lokasi. Saat itu sekuriti melihat buaya tengah berenang dengan membawa tubuh korban.
"Itu dari tengah sungai buayanya berenang jaraknya sekitar 200 meter itu lalu ke pinggir sungai," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
3. Buaya Menjauh Usai Antar Jasad Korban
Melkianus melanjutkan buaya tersebut sempat tenggelam sebanyak tiga kali saat di tepi sungai. Buaya lalu melepaskan jasad balita tersebut lalu menjauh.
"Sampai di pinggir sungai buaya itu awalnya tenggelam sambil bawa tubuh korban sebanyak tiga kali. Nah yang ketiga tubuh korban muncul, sedangkan buaya itu sudah menjauh," paparnya.
Setelah buaya menjauh, keluarga korban kemudian mendatangi jasad balita tersebut menggunakan kapal dan membawanya ke darat.
"Dan saat itu dua orang keluarga korban datang mengambil tubuhnya menggunakan kapal," ungkapnya.
4. Keluarga Mengaku Heran
Keluarga balita tersebut meyakini korban akan ditemukan. Namun pihak keluarga tidak menduga jika korban ditemukan oleh seekor buaya dan diantar langsung ke tepi sungai.
"Dari informasi tim yang di lapangan, memang ada perkataan keluarga korban bahwa korban akan ditemukan, tapi tidak seperti itu (sampai diantar buaya)," terang Malkianus.
5. Tak Ada Buaya saat Korban Jatuh
Melkianus menambahkan saat korban terjatuh dan tenggelam di sungai tidak tanda-tanda buaya di sekitar lokasi. Saat itu korban bermain di pinggir sungai, tepatnya di belakang rumahnya dan kemudian tiba-tiba hilang.
"Tidak ada sangkut paut saat korban terjatuh dengan buaya. Pada saat kejadian itu situasi tidak ada yang lihat dia jatuh," ungkapnya.
"Setelah saat itu, korban sudah tidak terlihat lagi namun mainan milik korban masih ada," tuturnya.