Banjir yang menerjang Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) menyebabkan seorang bayi perempuan meninggal dunia. Bayi sembilan bulan itu ditemukan tewas tenggelam saat banjir setinggi 1 meter menerjang wilayah permukimannya.
"Betul, korban meninggal setelah terjatuh dan tenggelam di banjir yang ke dalaman air saat itu sekitar 1 meter," ujar Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi kepada detikcom, Rabu (22/2/2023).
Insiden itu terjadi di halaman rumah korban yang berada di Jalan Perintis, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Berau pada Senin (20/2) sekira pukul 11.00 Wita. Banjir terjadi di tengah hujan lebat yang memicu meluapnya Sungai Kelay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya karena hujan deras sejak empat hari lalu dan air Sungai Kelay meluap, sehingga terjadi banjir tinggi," jelasnya.
Suradi menuturkan, jasad bayi FN pertama kali ditemukan oleh ayahnya yang sempat keluar melihat kondisi banjir. Saat itu ayahnya sempat mengecek kedua anaknya di dalam rumah yang sedang menonton TV, namun tidak melihat bayinya.
"Ayah korban mengira bayinya sedang bersama dengan ibunya yang sedang beristirahat di kamar dikarenakan tidak enak badan," tutur Suradi.
Ayah korban yang mengecek kondisi banjir di luar rumah awalnya mengira sedang melihat boneka. Dia langsung masuk kembali ke rumah menemui istrinya.
"Ayah korban ini melihat-lihat keluar rumah, melihat di air ada benda seperti boneka berbaju merah dan mengenakan pempers, kemudian bertanya pada istrinya," katanya.
Suradi melanjutkan, ibu korban yang mengecek keluar langsung menyadari jika itu adalah anaknya. Ayah korban pun terkejut dan langsung loncat ke dalam banjir.
"Istrinya keluar dan berkata, 'itu anakku'. Lalu ayah korban melompat ke air dan berusaha menolong korban," terang Suradi.
Korban lalu segera dibawa ke Puskesmas Labanan. Namun nyawa korban tak tertolong.
"Dinyatakan meninggal dunia, korban juga sudah dimakamkan oleh keluarga hari itu juga," pungkasnya.
(sar/asm)