Pastikan Pemilih Meninggal, Petugas Pantarlih Luwu Cek Langsung ke Kuburan

Pastikan Pemilih Meninggal, Petugas Pantarlih Luwu Cek Langsung ke Kuburan

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 22 Feb 2023 16:55 WIB
Petugas Pantarlih Luwu cek ke kuburan untuk memastikan benar tidaknya salah satu pemilih sudah meninggal dunia.
Petugas Pantarlih Luwu cek ke kuburan untuk memastikan benar tidaknya salah satu pemilih sudah meninggal dunia. Foto: Dokumen Istimewa.
Luwu -

Viral di media sosial petugas panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) KPU Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di kuburan jelang Pemilu 2024. Hal itu dilakukan untuk memastikan benar tidaknya salah seorang pemilih telah meninggal.

Dalam video beredar, Rabu (22/2/2023), seorang petugas pantarlih mendatangi kuburan di Desa Pompengan, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu. Petugas itu datang didampingi seorang pria dari pihak keluarga yang telah meninggal.

Tiba-tiba, pria itu berbicara di depan batu nisan dan menjelaskan maksud kedatangan petugas pantarlih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maaf, pantarlih datang hendak bertanya karena mau mendata pemilih dan mau memastikan bahwa Anda sudah benar-benar mati, maaf sebelumnya," kata salah seorang keluarga sambil memegang papan nama kuburan.

Pria itu pun kemudian, memperlihatkan nama almarhum yang telah meninggal untuk memperjelas kepada petugas pantarlih KPU Luwu.

ADVERTISEMENT

"Ini namanya Sahido kalau kuburan ini Abbas. Ok jelas yah," ucapnya.

Sementara itu Ketua KPU Luwu, Ahsan Sofyan membenarkan video beredar tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengecek data pemilih agar lebih akurat.

"Iya betul saya liat di grup beredar, itu anggota kita di Desa Pompengan, Kecamatan Lamasi Timur. Sebenarnya metode pemeriksaan pemilih meninggal dunia itu dicek keterangan meninggal dari kelurahan atau rumah sakit, tapi mungkin pantarlih kita mau lebih akurat yah jadi dia cek langsung di kuburan," ungkapnya.

Dia pun tidak mempermasalahkan kerja dari petugas pantarlih yang mengunjungi kuburan itu. Menurut dia, semangat pantarlih tersebut untuk menyukseskan Pemilu 2024 bisa menjadi contoh anggota pantarlih yang lain.

"Justru saya apresiasi. Semangatnya untuk cek data pemilih agar lebih akurat harus menjadi contoh bagi pantarlih yang lain. Ya tapi kan sekarang ada data di kelurahan dan rumah sakit, jadi ada hal yang lebih mudah lagi," ucapnya.

Ahsan menambahkan, pekerjaan pantarlih untuk mendata pemilih bukan pekerjaan yang mudah. Pasalnya kata dia, berbagai macam kendala yang dihadapi pantarlih di lapangan selama melakukan coklit, satu di antaranya, akses ke pelosok wilayah Luwu.

"Bukan pekerjaan yang mudah, saya sering mendapat laporan kalau petugas pantarlih kita sering melalui medan berat saat ke pelosok. Saya sering bilang pekerjaan kalian ini gajinya tidak begitu banyak, tapi ini pekerjaan mulia dan akan dicatat dalam sejarah demokrasi Indonesia jadi berbanggalah kalian," tandasnya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads