Niat Puasa Senin-Kamis dan Qadha Ramadhan

Niat Puasa Senin-Kamis dan Qadha Ramadhan

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Senin, 20 Feb 2023 21:40 WIB
Hands folded in prayer on a black isolated background. The priest in prayer. Rosary in the hands of men
Foto: iStock
Makassar -

Niat puasa sunnah Senin-Kamis dan mengganti puasa Ramadhan wajib diketahui umat muslim yang hendak melaksanakan ibadah tersebut. Simak penjelasan tentang niat puasa Senin-Kamis dan qadha Ramadhan yang telah dirangkum detikSulsel berikut ini.

Sebelum membahas niatnya, perlu diketahui hukum dari puasa Senin-Kamis dan pengganti puasa Ramadhan.

Melansir NU Online, puasa Senin-Kamis merupakan puasa yang dilakukan pada hari Senin dan hari Kamis dalam satu minggu. Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat bahwa hukum puasa ini sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. (az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 3, h. 1641)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara puasa qadha Ramadhan atau mengganti puasa Ramadhan hukumnya wajib. Qadha puasa Ramadhan, wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Al-Baqarah ayat 184.

Niat Puasa Senin-Kamis

a. Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Arab latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'ala."

b. Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Hukum Menggabung Niat Puasa Senin-Kamis dan Qadha Ramadhan

Pertanyaan yang mungkin sering terbersit adalah bolehkan puasa Senin-Kamis dan qadha Ramadhan digabung?

Melansir detikHikmah, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam Kitab Al-Fiqhu al-Islamiyyu wa Adilatuhu, menggabungkan dua niat ibadah yang sama-sama sunnah, maka dua-duanya sah.

Namun, lanjutnya, apabila ibadah yang digabung tersebut adalah fardhu dan satunya sunnah, maka yang sah adalah niat ibadah fardhu, sedangkan niat ibadah sunnah tidak sah. Ini merupakan pendapat Abu Yusuf.

Misalnya puasa qadha Ramadhan yang hukumnya wajib dan puasa Senin dan Kamis yang hukumnya sunnah.

Pendapat serupa juga dikatakan dalam buku Fiqih Niat oleh Isnan Ansory. Dikatakan, untuk penggabungan dua niat ibadah antara wajib dan sunnah, maka berdampak pada salah satu ibadahnya sah dan yang lainnya batal. Diberikan contoh seperti puasa pada satu hari dengan dua niat puasa.

Misal puasa qadha Ramadan yang termasuk wajib, dan puasa sunnah Senin dan Kamis. Menurut sebagian ulama, penyatuan dua niat antaranya dikatakan sah pada puasa wajib, sementara puasa sunnahnya batal.

Ulama mazhab Syafi'i sendiri berbeda pendapat mengenai hal ini. Abu Makhramah dalam Kitab Bughyah al Mustarsyidin berpendapat bahwa niat yang digabung bersamaan akan menggugurkan pahala dari puasa yang dilakukan.

Sementara itu, Ibnu Hajar al Haitamiy dan Syekh Ar Ramli dalam Kitab I'anatut Thalibin menjelaskan, niat puasa sunnah dapat digabung dengan puasa qadha tanpa mengurangi pahala keduanya.

"Pendapat yang memiliki wajah penyengajaan dalam niat adalah adanya puasa di dalamnya maka sama seperti salat tahiyat masjid. Bila diniati kesunnahan keduanya juga mendapatkan pahala, bila tidak diniati maka gugur tuntutannya," bunyi keterangan Ar Ramli seperti dikutip dari Naungan Bulan Kemuliaan: Fikih Ramadan 4 Mazhab oleh Gus Arifin.

Dalam laman BAZNAS turut disebutkan, kaum muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya, bisa meng-qadha puasa bersamaan dengan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis dengan maksud untuk mengharap ridha dan pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Dikatakan pula, mereka yang hendak menggabungkannya, cukup membaca niat puasa qadha saja, sehingga tak perlu melafalkan dua niat, yakni puasa Ramadan dan puasa Senin atau Kamis.




(alk/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads