Sebanyak 500 truk terjebak macet hingga 3 bulan lamanya di Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Arus lalu lintas terhambat lantaran jalanan tersebut rusak parah.
Dalam foto yang diterima detik.com, tampak dereten mobil truk yang tertutup terpal biru tengah berhenti. Terlihat kendaraan itu berada di kawasan lereng perbukitan dengan kondisi jalan bertanah.
Tampak ada gundukan tanah yang timbul di bagian yang dilalui kendaraan. Sejumlah orang tampak menunggu di pinggir jalan meratapi deretan truk yang tidak bisa berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam foto lainnya, tampak sejumlah truk melewati jalan berlumpur dan licin. Kondisi itu semakin menyulitkan kendaraan untuk melintas.
![]() |
"Kami berharap ada bantuan untuk mengeluarkan mobil yang terjebak. Saya perkirakan mobil yang antri mencapai 500 unit dan antrian itu sepanjang 8-9 km," ujar ibu Fatma Simbiak yang ikut dalam rombongan truk saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (19/2/2023).
Fatma mengatakan, lokasi ratusan truk terjebak berada di Kampung Wiralek. Dia bersama rombongan baru saja keluar dari wilayah itu.
"Saya baru saja keluar dari Kampung Wiralek, lokasi mobil truk terjebak. Saya keluar dengan berjalan kaki dan kemudian menumpang mobil yang memutar balik ke Jayapura," tuturnya.
Fatma mengaku sudah terjebak sejak Desember 2022. Truk yang ditumpanginya terjebak kubangan di ruas jalan yang menghubungkan Jayapura-Wamena.
"Kalau kami dari bulan Desember 2022 terjebak. Namun di bagian depan diperkirakan sudah terjebak sejak November 2022 lalu. Saya kembali ke Jayapura untuk mencari bahan makanan, karena stok bahan makanan kami habis," urai Fatma.
Dia mengaku kondisi itu tergolong kejadian yang parah. Pasalnya, Fatma yang memiliki jasa usaha transportasi, biasanya paling lama melintas sampai ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya memakan waktu 1 bulan.
"Biasanya kami tidak tertahan selama ini. Paling lama 1 bulan. Ada 3 truk kami yang tertahan di sana dengan berisikan muatan barang," jelasnya.
Sediakan Bekal Selama Perjalanan
Fatma mengatakan kondisi ini membuat truk yang melintas harus menyediakan bekal selama perjalanan. Pasalnya butuh waktu yang lama bisa keluar dari wilayah tersebut.
"Truk yang melintas di sana itu memang disiapkan bahan makanan. Misalnya saya ada 3 mobil truk yang lagi berangkat ke sana, nah mereka itu dipersiapkan bahan makanan seperti beras, indomie, ikan asin dan sarden serta minyak goreng dan tabung gas 5 kg untuk pembekalan selama di perjalanan," jelasnya.
Namun dirinya tetap khawatir jika bahan makanan habis. Apalagi tidak bisa diprediksi kapan kendaraan bisa terbebas dari kemacetan.
"Kalau mobil jalan bagus seperti biasa, iya bahan makanan kita cukup. Tapi kalau parkir lebih dari 2 minggu pasti habis dan kurang. Karena di sana makan terus tidak ada pekerjaan. Sekarang sudah banyak sopir yang berjalan kaki ke Kota Elelim, Kabupaten Yalimo untuk belanja bahan makanan. Lokasinya ke Elelim sekitar 20-30 KM," tambah Fatma.
Fatma menceritakan pihaknya sempat mempertanyakan para pekerja jalan mengapa tak ada pekerjaan. Pasalnya diketahui ruas jalan Trans Papua di lokasi para truk terjebak diketahui ada 2 perusahaan konstruksi jalan yang bekerja.
"Ketika saya masih di lokasi terjebaknya truk, kami mempertanyakan kenapa tidak ada pelaksanaan pekerjaan jalan. Mereka menjawab kehabisan solar untuk alat berat bekerja dan juga faktor cuaca. Lalu kami mencoba untuk membantu memberikan 10 liter solar dengan perhitungan bisa 5000 liter apabila seluruh truk membantu. Namun tak ada tanggapan juga," paparnya.
Fatma berharap pemerintah segera memberi perhatian atas kondisi itu. Setidaknya ada aparat yang juga berjaga di lokasi sembari mempersiapkan pengerjaan jalan.
"Dari aparat keamanan belum ada yang turun. Mudah-mudahan tidak apa-apa terjadi kepada para supir karena lokasinya di tengah hutan," keluhnya.
Simak respons BBPJN Wamena di halaman berikutnya.
BBPJN Wamena: Ada 10 Titik Kubangan
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wamena Zepnat Kambu mengaku sudah menurunkan timnya memastikan kondisi riil di lapangan. Dia mengklaim kendaraan yang terjebak macet sisa 150-an truk.
Zepnat mengungkapkan ruas jalan Trans Papua dari Jayapura-Wamena memiliki total panjang 575 kilometer yang ditangani BBPJN Jayapura dan Wamena. Menurutnya ada 10 titik kubangan di lokasi.
"Balai Wamena dimulai dari KM 320 yaitu di Distrik Benawa. Sementara yang viral itu adalah di KM 416-428. Dari pantauan kami ada sekitar 10 titik kubangan. Nah kemungkinan teman-teman truk yang terjebak sebagian sudah bisa keluar, sehingga dari perhitungan kami yang tinggal hanya sekitar 150-an truk," kata Zepnat saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/2).
Zepnat mengungkapkan titik lokasi truk terjebak 62 kilometer di antaranya belum beraspal dan 50 kilometer sedang dalam proses tender. Sedangkan 25 kilometer lainnya sudah dibagi menjadi 2 paket yang sudah mulai dikerjakan sejak Agustus 2022 lalu oleh dua perusahaan berbeda.
"Nah sejak informasi ini viral saya sudah bertemu dengan kedua kontraktornya. Nah kami sudah mengambil kesepakatan agar mulai besok sampai tanggal 22 Februari 2023 seluruh truk yang terjebak dikeluarkan," tuturnya.
Zepnat menegaskan pengerjaan jalan melambat lantaran terhambat faktor cuaca. Selain itu ruas jalan itu masih digunakan untuk memobilisasi barang ke wilayah Papua Pegunungan.
"Contoh di 10 titik kubangan ini jalannya masih tanah dan sekarang lagi musim penghujan, tentu akan menjadi tantangan bagi kami. Lalu jumlah kendaraan yang melintas dari Jayapura-Wamena dan sebaliknya sangat tinggi," ujarnya.
"Bahkan muatan tonase yang kami izinkan 5-6 ton kenyataannya lebih 6-8 ton. Kami harapkan ke depan memiliki jembatan timbangan untuk kendaraan yang menuju pegunungan," urai Zepnat.
Ia menambahkan, panjang jalan Trans Papua dari Jayapura hingga Wamena mencapai 575 kilometer. Jalan itu melewati Jayapura, Keerom, Yalimo, dan Jayawijaya.
"Kami bersama pihak kontraktor telah mengerahkan alat berat untuk menarik ratusan kendaraan yang terjebak. Kini hanya tersisa 150 unit kendaraan yang masih berada di lokasi tersebut, " tambahnya.
Simak kebijakan BBPJN Wamena di halaman berikutnya.
Jalan Bakal Ditutup Sebulan
BPJN Wamena untuk sementara waktu akan menutup Jalan Trans Jayapura-Wamena sekitar sebulan ke depan sehingga proses perbaikan 10 titik kerusakan berjalan lancar. Solusi penutupan jalan tentunya akan mulai dibahas kepada seluruh pihak berwenang pada Senin (20/2) besok.
"Kami akan berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan, Polda Papua dan pihak Kodam Cenderawasih untuk menutup Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena. Kami juga akan menyampaikan informasi penutupan jalan melalui media massa," tutur Zepnat.
Zepnat berharap apabila jalan Jayapura-Wamena ditutup agar semua pihak bisa menerimanya termasuk para pengguna jalan. Ia meminta waktu bagi BPJN Wamena untuk menyelesaikan pekerjaan jalan ini secara teknis sehingga ke depan jalan ini bisa digunakan dengan baik untuk keluar masuknya barang ke wilayah Papua Pegunungan.
"Semua pihak saya rasa tau bagaimana tantangan yang kami hadapi dalam membangun Jalan Trans Papua ini. Untuk itu kami imbau agar memberikan suport kepada kami, agar kami bisa sukses mengawal program pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua," tegasnya.