Apakah Bulan Syaban Tidak Boleh Puasa? Berikut Penjelasannya

Apakah Bulan Syaban Tidak Boleh Puasa? Berikut Penjelasannya

Nur Ainun - detikSulsel
Minggu, 19 Feb 2023 14:59 WIB
Jadwal Buka Puasa Bogor Hari Ini 24 April 2022, Cek di Sini
Ilustrasi (Foto: Getty Images/pictafolio)
Makassar -

Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang ada dalam kalender Hijriah, yang berada tepat sebelum bulan Ramadan. Bulan Syaban menjadi bulan bagi umat muslim untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.

Lantas, apakah di bulan Syaban umat muslim tidak boleh lagi berpuasa? Berikut ini penjelasannya.

Pada bulan Syaban, umat muslim dapat mengerjakan sejumlah amalan sunah yang memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Syaban adalah melakukan puasa sunah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Nu Online, berikut ini keutamaan beserta aturan dan tata cara puasa bulan Syaban.

Keutamaan Puasa Syaban

Dari sekian banyak puasa sunah, puasa Syaban merupakan salah satu puasa yang paling banyak keutamaannya dan sangat dianjurkan.

ADVERTISEMENT

Bahkan Rasulullah SAW juga sangat senang melakukan puasa di bulan Syaban dan memperbanyak puasa di bulan tersebut.

Terkait hal ini, Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatul Zein mengatakan:

صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صل الله عليه وسلم يوم القيامة

Artinya:

"Puasa Syaban (disunahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Syaban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak."

Penjelasan Syekh Nawawi ini turut diperkuat oleh sejumlah hadis serta kesaksian sahabat.

Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Ibnu Khuzaimah menampilkan sebuah riwayat dari 'Aisyah, dia berkata:

كان أحب الشهور إلى رسول الله عليه وسلم أن يصومه شعبان، ثم يصله برمضان

Artinya:

"Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa ialah Syaban, kemudian dilanjutkan dengan puasa Ramadhan"

Dalam riwayat al-Bukhari, 'Aisyah mengatakan:

وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان

Artinya:

"Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Syaban.

Aturan Puasa Syaban

Sebelum melaksanakan puasa sunah di bulan Syaban, ada baiknya untuk memperhatikan mengenai aturan yang ada pada puasa Syaban.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa, haram hukumnya melaksanakan puasa Syaban setelah pertengahan bulan Syaban. Hal tersebut diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:

إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا
Artinya:

"Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa."

Berdasarkan hadits ini maka puasa Syaban haram untuk dilakukan ketika dimulai pada tanggal 16. Puasa Syaban harus dimulai sebelum tanggal tersebut, sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15.

Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syaban sesuai petunjuk hadits tersebut. Secara detail as-Sayyid al-Bakri menjelaskan tiga pengecualian keharaman puasa bulan Syaban sebagaimana berikut:

  1. Disambung dengan puasa pada hari-hari sebelumnya, meskipun dengan puasa tanggal 15 Syaban. Semisal orang melakukan puasa pada tanggal 15 Syaban, kemudian terus berpuasa pada hari-hari berikutnya, maka tidak haram.
  2. Bertepatan dengan kebiasaan puasa. Ketika orang memiliki kebiasaan berpuasa Senin Kamis atau puasa Dawud, maka meskipun telah melewati separuh Syaban ia tetap tidak haram berpuasa sesuai kebiasaannya.
  3. Saat melakukan puasa nazar atau puasa qadha setelah pertengahan bulan Syaban, maka itu tidak haram.

Tata Cara Puasa Syaban

Puasa Syaban secara teknis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Niat

Sebelum melakukan puasa Syaban, ada baiknya untuk membaca niat berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya:

"Saya niat puasa Sya'ban karena Allah ta'ala.

Niat dapat dilakukan dalam hati dan juga disunahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat, dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

2. Makan sahur

Makan sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan diri

Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum.

4. Menjaga diri

Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya:

"Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan."

5. Berbuka tepat waktu

Berbuka puasa tepat waktu merupakan hal yang dianjurkan ketika seseorang tengah berpuasa.

Dari apa yang telah dijelaskan di atas, maka ketika bulan Syaban umat muslim masih bisa untuk melakukan puasa, baik itu puasa sunah di bulan Syaban, qadha, maupun puasa sunah lainnya. Akan tetapi, untuk melakukan puasa Syaban perlu untuk memperhatikan tata cara dan aturan-aturan yang ada.




(edr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads