Warga Sakit di Kalbar Ditandu 8 Km Pakai Sarung karena Akses Jalan Sulit

Kalimantan Barat

Warga Sakit di Kalbar Ditandu 8 Km Pakai Sarung karena Akses Jalan Sulit

Riani Rahayu - detikSulsel
Rabu, 15 Feb 2023 04:30 WIB
Masyarakat Kampung Semabi, Sekadau, Kalbar menandu warga yang sakit pakai sarung dan kayu
Foto: Masyarakat Kampung Semabi, Sekadau, Kalbar menandu warga yang sakit pakai sarung dan kayu (dok. Istimewa)
Sekadau -

Viral di media sosial masyarakat di Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar) menandu seorang warga yang sakit menggunakan sarung dan kayu panjang. Mereka membawanya dengan berjalan kaki sejauh 8 kilometer melintasi jalan yang rusak parah.

Dalam video yang beredar, terlihat mereka menandu warga yang sakit tanpa menggunakan alas kaki. Seorang pria menjelaskan bahwa mereka akan membawa warga yang sakit ke Sekadau.

"Mau ke Sekadau, ada yang sakit. Gak bisa pakai mobil. Yah inilah keluh-kesah kita masyarakat desa Semabi setiap ada yang sakit pasti kita tandu begini karena memang kondisi jalan tidak layak membawa orang sakit menggunakan mobil," jelas pria tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Perkampungan Semabi, Kabupaten Sekadau pada Senin (13/4) kemarin. Salah satu warga di sana, yakni Abo Aang Junaidi membenarkan jika mereka tengah membawa warga yang sakit.

"Iya (betul). Parah (sakitnya), jadi dibantu warga evakuasi ke rumah sakit," ungkapnya kepada detikcom, Selasa (14/1/2023).

ADVERTISEMENT

Abo membeberkan, kondisi jalan yang rusak parah membuat masyarakat di sana tak punya pilihan lain untuk membawa warga yang sakit selain dengan cara ditandu.

"Itu kalau kondisinya jalan kering masuk aja itu (mobil), kalau sudah terlalu parah (jalannya) itu kita gotong seperti itu. Tapi kadang jalan kering pun tetap kita gotong karena untuk mobil masuk pun sulit. Jadi jalan satu-satunya harus digotong kayak gitu," terangnya.

Jarak yang mereka lalui dari perkampungan menuju luar desa mencapai 8 Kilometer. Warga membutuhkan waktu dua jam agar bisa keluar dari perkampungan.

"Itu kami sekitar 50-an orang berangkat dari pukul 7 pagi, sampainya hampir setengah 9 pagi. Belum lagi kita ke seberang Kapuas naik klotok, lalu pakai ambulans lagi ke rumah sakit Sekadau hampir belasan kilometer. Jadi bawanya ganti-gantian" tuturnya.

Dia mengatakan, saat itu dirinya bersama warga lainnya membawa seorang perempuan berusia 22 tahun yang sakit. Perempuan itu ditandu lantaran kondisinya tak bisa berjalan.

"Jadi dia hanya bisa tidur, tidak bisa duduk. Apalagi mau pakai kendaraan dengan jalan seperti itu, jadi harus kita tandu," pungkasnya.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads