Pemerintah Selandia Baru menyoroti kasus hilangnya Pilot Susi Air Philips Max Mehrthens yang diduga disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pihaknya menurunkan utusannya untuk mencari tahu penanganan pencarian pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu.
Wakil Duta Besar Selandia Baru Brendan Stanbury pun datang berkunjung ke Mimika, Papua Tengah Senin (13/2/2023). Perwakilan pemerintah Selandia Baru ini datang untuk mengumpulkan informasi.
"Kehadiran Wakil Dubes Selandia Baru mereka untuk mencari tahu langkah-langkah apa yang telah dilakukan Polri. Termasuk TNI yang juga ikut terlibat," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh kepada detikcom, Senin (13/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Dubes Selandia Baru datang bersama stafnya, yakni Patrick Fitzgibbon dan Alexander McSporran. Aparat kepolisian dari Selandia Baru juga dijadwalkan akan menyusul ke Mimika pada Selasa (14/2).
"Jadi ini ada dua rombongan yang satu dari diplomat yang di bawah pimpinan Wakil Dubes dan yang satu dari aspek kepolisian mereka," tuturnya.
Mayjen Saleh menegaskan, kedatangan utusan pemerintah Selandia Baru hanya sebatas koordinasi.
"Inikan mereka ditugaskan untuk berkoordinasi dengan kita menanyakan penanganannya dan juga mereka sebagai wujud tanggung jawab pemerintah New Zealand kepada masyarakatnya," tambahnya.
Namun kasus pencarian pilot Susi Air masih ditangani aparat TNI dan Polri. Dia menegaskan, pemerintah Selandia Baru tidak terlibat secara langsung dalam kasus tersebut.
"Mereka tidak terlibat. Nanti mereka hanya akan mendengar apa yang telah kita buat dan tentunya melihat apa yang perlu mereka bantu. Bisa saja membantu teknologi," papar Mayjen Saleh.
Pihaknya pun sudah secara terbuka memberikan informasi yang dibutuhkan utusan pemerintah Selandia Baru. Dia menegaskan, TNI dan Polri masih bersama-sama melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air.
"Intinya kita TNI-Polri kan melakukan penegakan hukum. Sedangkan TNI di sini fungsinya membantu Polri untuk melakukan penindakan hukum," imbuhnya.
"Pelanggarannya pelanggaran hukum sehingga bukan sifatnya bernilai militer. Sehingga dikedepankan pelanggaran hukumnya. Kita membantu kepolisian," tegas Mayjen Saleh.
Diplomat Selandia Baru Tawarkan Bantuan
Diplomat Selandia Baru pun menawarkan bantuan untuk pencarian pilot Susi Air. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara aparat TNI dan Polri bersama rombongan diplomat Selandia Baru yang dipimpin Brendan Stanbury.
Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa mengatakan, pertemuan itu digelar di Rimba Papua Hotel Timika, Senin (13/2). Dua staf dari Kementerian Luar Negeri RI juga ikut hadir.
"Para pejabat diplomat tersebut menawarkan bantuan apabila ada yang diperlukan saat melakukan pencarian dan evakuasi Pilot Susi Air yang saat ini sedang dalam pencarian oleh aparat gabungan TNI dan Polri," ungkap I Nyoman kepada wartawan, Senin (13/2).
I Nyoman menjelaskan pihaknya turut membahas perkembangan penanganan pencarian terhadap Kapten Phillip Mark Mehrtens. Pilot Pesawat Susi Air yang diduga disandera KKB itu belum diketahui kondisinya.
"Para pejabat (Diplomat Selandia Baru) tersebut juga meninjau jalur evakuasi kesiapan rumah sakit di Kabupaten Mimika sebagai pelayanan penanganan intensif apabila dilakukan evakuasi nantinya," jelasnya.
Pihaknya berharap pilot Susi Air bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Persoalan ini juga disebut dikoordinasikan dengan Dewan HAM Internasional.
"Kita juga minta dukungan Internasional untuk membicarakan kepada Komisioner Tinggi Dewan HAM Internasional terkait masalah tersebut," tegas I Nyoman.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Pesawat Susi Air Dibakar KKB
Diketahui, pesawat milik maskapai Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2). Pilot pesawat bernama Kapten Philips Max Mehrtens membawa 5 penumpang saat itu.
Kelima penumpang awalnya sempat ditahan KKB. Namun belakangan dilepaskan hingga berhasil dievakuasi personel gabungan TNI dan Polri.
Sementara pilot Susi Air belum diketahui keberadaannya. Beredar informasi, jika pilot berkewarganegaraan Selandia baru itu disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Pencarian pilot akan kami lakukan terus, kita belum tahu keberadaannya apakah dia diamankan KKB atau dia melarikan diri pada saat pembakaran Susi air," ujar Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat dalam konferensi pers kepada wartawan di Polres Mimika, Jumat (10/2).