Sebanyak 167 warga Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dievakuasi pascateror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka diamankan setelah menempuh perjalanan kaki selama lima hari.
Warga tersebut dievakuasi secara bertahap aparat TNI dan Polri sejak 11-13 Februari 2023. Total 167 warga Distrik Paro diamankan di Distrik Kenyam untuk kemudian mendapatkan perawatan.
"Keseluruhan masyarakat Paro yang dievakuasi mulai tanggal 11 Februari 2023 terdiri dari laki-laki 35 orang, perempuan 47 orang dan anak-anak 85 orang. Jadi total keseluruhan 167 orang," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman melanjutkan, proses evakuasi berlangsung lancar. Para warga tiba dengan selamat usai berjalan kaki melintasi hutan dan mendaki wilayah pegunungan.
"Kita bersyukur, meskipun masyarakat berjalan dari Distrik Paro menuju Kenyam kurang lebih 5 hari dengan berjalan kaki, namun semuanya dalam kondisi baik," imbuhnya.
Herman menjelaskan, pihaknya menurunkan 2 unit truk NPS, 1 unit mobil Hilux milik Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY dan 3 unit truk sipil untuk proses evakuasi. Para pengungsi dijemput di perbatasan Sungai Quari Atas-Sungai Genit.
"Untuk meyakinkan kondisi para pengungsi warga Paro, mereka kita bawa ke di RSUD Distrik Kenyam untuk melaksanakan pengecekan kesehatan dan bersyukur semuanya sehat," tegas Herman.
Sementara Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengungkapkan pemerintah daerah sedang berusaha menyiapkan tempat untuk para pengungsi. Pihaknya juga memastikan ketersediaan makanan dan obat-obatan.
Aparat TNI dan Polri juga masih melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air yang diduga disandera KKB. Sementara proses evakuasi warga terus dilanjutkan.
"Sementara ada upaya evakuasi pembebasan pilot di sana (Paro), sementara masyarakat di sini. Kalau pilot sudah dibebaskan berarti masyarakat kita kembalikan ke kampung halamannya," sebut Namia.
Namia menambahkan, warga Distrik Paro memutuskan mengungsi untuk mencari rasa aman. Mereka juga ada yang memutuskan beralih ke rumah keluarganya di Distrik Kenyam.
"Ada informasi, masih ada lagi (masyarakat Paro mengungsi ke Kenyam). Jadi waktu mereka jalan dari sana, mereka terpencar," tambahnya.
Pihaknya juga akan memastikan anak-anak Distrik Paro yang mengungsi bisa melanjutkan pendidikannya. Namia mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendataan.
"Untuk anak-anak sekolah, saya sudah minta didata dan kami akan layani mereka, mereka juga harus dapat hak mereka berupaya pendidikan dasar," pungkasnya.
(sar/sar)