Suami Ungkap Modus Perawat RSUD Majene Raba Alat Vital Istrinya

Sulawesi Barat

Suami Ungkap Modus Perawat RSUD Majene Raba Alat Vital Istrinya

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 13 Feb 2023 13:08 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Majene -

Kasus dugaan perawat RSUD Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) meraba-raba alat vital pasien wanita tengah ramai di media sosial dan diselidiki polisi. Suami pasien wanita itu pun mengungkap bagaimana modus oknum perawat melakukan pelecehan.

"Caranya dia ajak dulu istriku cerita-cerita," kata C selaku suami pasien yang diduga dilecehkan perawat RSUD Majene, kepada detikcom, Senin (13/2/2023).

C mengatakan dengan modus itu, oknum perawat inisial IS kemudian meraba-raba sejumlah area intim istrinya. IS disebut beralasan hendak memijit pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru dia pijit-pijit mi pahanya," terangnya.

Menurut C, dugaan pelecehan itu terjadi saat dia keluar ruangan. C menduga IS sengaja menunggunya tidak berada di ruangan untuk masuk menemui istrinya.

ADVERTISEMENT

Namun C mengatakan istrinya mengadu ke dirinya soal dugaan pelecehan itu. Berdasarkan pengakuan sang istri, lanjut C, perawat IS diduga telah menyentuh paha, perut, kemaluan hingga payudara.

"Dia meraba bagian sensitif dari paha sampai kemaluan. Perut sampai payudara," kata C.

Pihak kepolisian sendiri telah mengusut kasus dugaan pelecehan ini. Polisi turun tangan usai menerima laporan pengaduan dari C selaku suami NT.

"Jadi akan ditindak lanjuti aduan itu," ujar Kasat Reskrim Polres Majene Iptu Budi Adi kepada detikcom, Senin (13/2).

Budi mengatakan suami NT telah melaporkan kasus tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polres Majene pada Jumat (10/2). Namun kata dia, laporan tersebut masih bersifat aduan.

"Pengaduan, itu Jumat (suami NT melapor)," terangnya.

RSUD Majene Membantah Tuduhan Pelecehan

Direktur RSUD Majene dr Nurlina segera membantah pengakuan C. Nurlina mengatakan pihaknya telah menggelar rapat terkait dugaan pelecehan yang terjadi di tempat kerjanya.

"Kita sudah pertemuan didampingi komite keperawatan sama DPK PPNI rumah sakit. Dia (IS) mengaku tidak pernah sama sekali melakukan pelecehan tersebut," ujar Nurlina, saat dimintai konfirmasi terpisah.

Ia pun heran lantaran pasien tersebut mengaku jadi korban tindak pelecehan oleh perawat setelah 2 minggu keluar dari rumah sakit. Pasalnya saat perawatan, pasien itu tak pernah mengeluh dan melaporkan adanya tindak pelecehan yang diterimanya.

"2 Minggu baru keluar (informasi dugaan pelecehan). Waktu dirawat tidak ada komplain. Saat dilakukan pemeriksaan tidak ada juga kalau dibilang tindakan itu dia (pasien) tidak berteriak atau marah atau sebagainya," bebernya.




(hmw/asm)

Hide Ads