3 Siswi SD di Barru Ngaku Hendak Diculik OTK, Polisi Selidiki

3 Siswi SD di Barru Ngaku Hendak Diculik OTK, Polisi Selidiki

Muhclis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 11 Feb 2023 17:30 WIB
Mother and son holding hands.
Foto: iStock
Barru -

Tiga siswi SD di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) bikin heboh karena mengaku nyaris menjadi korban penculikan saat pulang sekolah. Polisi tengah mendalami pengakuan siswi tersebut.

Dalam video yang dilihat detikSulsel, Sabtu (11/2/2023) terlihat ada tiga orang siswi sedang berada di ruang guru. Mereka memberikan penjelasan terkait informasi bahwa mereka hampir menjadi korban penculikan.

"Na panggil ki bilang sini diantar pulang. Baru ada gula-gula (permen) dilemparkan ki. Itu (OTK) pakai mobil hitam," kata salah satu siswa yang mengaku hampir diculik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil hitam, dua orang dalam mobil, pakai topeng," lanjut siswi tersebut memberikan penjelasan ke gurunya.

Mendengar pengakuan siswanya, sang guru dalam video tersebut mengaku bersyukur siswanya tidak mengambil permen yang ditawarkan orang tak dikenal (OTK) itu. Dia juga meminta kepada semua sekolah agar berhati-hati terkait isu penculikan anak.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kapolres Tanete Rilau Iptu A Masruni mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran terkait pengakuan 3 siswi tersebut. Dia mengatakan ketiga siswi dalam video itu berasal dari SDN 65 Bujung Lita, Kecamatan Tanete Rilau, Barru.

"Itu mereka dari SD Bujung Lita, anggota sudah mengumpulkan informasi," ujar Masruni saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (11/2).

Masruni menjelaskan, dari keterangan anak sekolah yang didampingi orang tua mereka, memang ada orang di dalam mobil yang memanggil. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan sebagai upaya penculikan anak.

"Itukan di video mereka bilang hanya ada mobil hitam dan orang yang mau berikan permen, lalu anak ini bilang lagi diancam. Jadi kita masih menelusuri berdasarkan petunjuk dari keterangan saksi (tiga orang anak SD)," paparnya.

Ia menilai masyarakat semakin terpapar isu penculikan anak sehingga tertanam di pikiran mereka setiap ada orang baru yang berinteraksi dengan anak kecil dihubungkan dengan penculikan. Masruni mengatakan siswa dalam video tersebut hanya membenarkan pernyataan gurunya.

"Di masyarakat itu sudah tertanam penculikan anak ini meresahkan, nah kalau dilihat dari video kan itu siswa hanya mengiyakan semua pertanyaan guru yang bertanya kepada mereka," jelasnya.

Di sisi lain dia tetap meminta agar masyarakat tidak panik. Tetapi perlu waspada jika menemukan ada kejadian yang dianggap meresahkan.

"Kita minta masyarakat tenang dan tidak panik serta mudah terpancing isu penculikan anak, namun tetap kita minta waspada. Kalau ada kejadian dilaporkan ke kantor polisi terdekat dengan disertai data yang bisa divalidasi," imbuhnya.




(hsr/asm)

Hide Ads