Tukang cukur langganan Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, Budi Hermawan alias Beni diperiksa KPK. Tarif pangkas rambut Lukas Enembe menjadi salah satu materi pemeriksaan lembaga anti rasuah tersebut.
Pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona lantas menyoroti pemanggilan Beni yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe.
Menurut Petrus, awalnya Beni ditanya terkait penyimpanan uang Lukas. Beni mengaku tidak tahu hingga kemudian dicecar soal pertanyaan besaran tarif tiap kali memotong rambut Lukas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tukang cukur Beni bilang tidak tahu dan ditanya lagi kalau sekali cukur dikasih berapa. Ia bilang standar saja seperti tukang cukur pada umumnya," tutur Petrus dilansir dari detikNews, Jumat (10/2/2023).
Petrus mengaku heran dengan pemeriksaan Beni. Tim penguasan hukum (PH) Lukas Enembe tidak habis pikir dengan hal itu.
"Tim PH tidak tahu mengapa tukang cukur ikut diperiksa. Tapi pertanyaan ke tukang cukurnya, apakah tukang cukur tahu di mana LE simpan uangnya," ucapnya.
Petrus lantas bercerita soal kedekatan Beni dengan Lukas Enembe yang sudah dianggap sebagai keluarga. Beni disebut bahkan ikut mengatur dan mempersiapkan kebutuhan pribadi Lukas.
"Belakangan karena sudah dianggap keluarga ada kebutuhan pribadi pun dibantu. Misalnya kalau acara Lebaran atau sunatan," paparnya.
Beni juga pernah diajak Lukas Enembe ke Singapura sebanyak dua kali. Ajakan ini saat Lukas tiap kali berobat ke Singapura pada tahun 2021 lalu.
"Selama menjalani pengobatan di Singapura, tukang cukur itu sudah dua kali dipanggil untuk mencukur. Itu pun sudah dua tahun yang lalu, sekitar tahun 2021," ungkap Petrus.
Namun Petrus menegaskan ajakan itu hanya untuk memangkas rambut Lukas Enembe. Menurutnya, tidak ada kegiatan khusus lain di luar dari itu.
"Jadi hanya untuk mencukur, tidak melakukan kegiatan yang lain," katanya.
![]() |
Petrus juga merespons soal foto Beni yang beredar. Dalam potret tersebut Beni yang berswafoto tengah berada di depan sebuah kasino judi di Singapura.
"Nggak tahu ya (foto tukang cukur Lukas di tempat judi Singapura). Yang jelas ia jadi tukang cukur sejak tahun 2001 saat LE masih sebagai Wabup Puncak Jaya dan hingga kini. Ia sudah dianggap seperti keluarga," urai Petrus.
Menurut Petrus, momen dalam foto itu menjadi urusan pribadi Beni. Dia menilai, momen dalam foto yang menampilkan sosok Beni itu tidak melibatkan Lukas Enembe.
"Beni itu mau foto di mana saja kan sudah jadi urusan dia, di berbagai tempat yang dia kunjungi kemudian dia berfoto," jelasnya.
Lukas Enembe Angkat Bicara
Lukas Enembe buka suara soal tukang cukur langganannya diperiksa penyidik KPK. Lukas beranggapan upaya KPK memeriksa tukang cukur langganannya sia-sia.
"Itu percuma," tegas Lukas usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (10/2).
Lukas tidak menampik jika dirinya pernah mengajak Beni ke Singapura. Agenda itu dikatakan hanya untuk urusan cukur rambut.
"Dua kali (ke Singapura), hanya mencukur," lanjut Gubernur Papua nonaktif ini.
Lukas juga menjawab ketus ketika ditanya soal foto Beni di tempat judi kasino di Singapura. "Ah, itu biar saja," singkatnya.
Simak penjelasan KPK di halaman selanjutnya.
Penjelasan KPK soal Pemeriksaan Beni
KPK memberikan penjelasan di balik pemeriksaan tukang cukur Lukas Enembe bernama Beni sebagai saksi. KPK mengaku sudah banyak mengumpulkan data terkait Beni tanpa melihat latar belakang pekerjaannya.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan, pemeriksaan ini untuk menelusuri aliran uang Lukas Enembe. Pihaknya juga ingin mendalami soal perintah Lukas kepada tukang cukur langganannya untuk pergi ke Singapura.
"Kemarin sudah dikonfirmasi, betul terkait dengan dugaan aliran uang dan juga kemudian sering perginya dia ke Singapura atas perintah dari Tersangka LE," beber Ali di gedung KPK, Kamis (9/2).
Ali memastikan penyidikan kasus suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe sebagai tersangka terus dilakukan. Agenda pemeriksaan dibutuhkan untuk menelusuri aset hingga aliran uang korupsi.
"Tentu pendalaman ini kan menjadi penting sebagai bagian dari penelusuran lebih jauh terkait dengan aset-aset. Kemudian uang-uang yang diduga diterimanya selain dari gratifikasi dan suap yang sudah kami umumkan," pungkasnya.