Gejala Leukimia pada Anak Mirip DBD Bikin Sulit Deteksi Dini

Gejala Leukimia pada Anak Mirip DBD Bikin Sulit Deteksi Dini

Tim detikHealth - detikSulsel
Jumat, 10 Feb 2023 23:10 WIB
hand holding Yellow Ribbon on yellow background for supporting people living and illness. Suicide prevention day, Sarcoma cancer and Childhood Cancer Awareness month concept
Ilustrasi Foto: Getty Images/iStockphoto/Panuwat Dangsungnoen
Makassar -

Gejala awal kanker darah atau leukemia pada anak sering tidak disadari karena mirip dengan penyakit lainnya. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD).

Dilansir dari detikHealth, salah satu jenis kanker yang umumnya dialami oleh anak adalah leukemia. Kanker ini terjadi karena produksi sel darah putih atau leukosit yang berlebihan (abnormal) pada sumsum tulang.

Namun, cukup sulit mendeteksi dini leukimia pada anak. Pasalnya gejala yang ditimbulkan mirip dengan DBD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis anak kanker anak dr Haridini Intan Setiawati Mahdi, SpA (K) mengatakan gejala pertama leukemia yang paling banyak adalah pendarahan (mimisan), muncul bintik-bintik merah atau biru seperti hematoma, wajah berubah pucat, dan perut membesar.

"Terus diperiksa lab, turun semuanya HB, leukosit, trombosit. Ini yang paling sering dirancukan dengan kasus DBD karena trombositnya rendah, terus bulan depan rendah lagi," ungkap dr Hardini ketika ditemui detikcom di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/2/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dr Hardini mengatakan dokter anak pun kadang tidak paham dengan gejala tersebut sehingga memerlukan pemeriksaan darah lebih lengkap. Melalui hasil tes lab, jika ternyata hasilnya ada limfositosis yang tinggi, maka kondisi itu membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

"Karena DBD, hepar, atau limfa, perutnya juga besar. Jadi itu salah satu yang merancukan," kata dr Haridini.

"Gejala konvensional cuma sakit perut bisa leukemia. Aku pikir dokter anaknya juga nggak kepikiran sampai ke situ. Saru sekali," tambahnya.

Ia pun menekankan masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan, terutama gejala-gejala konvensional yang ternyata kanker. Hal ini perlu dilakukan agar kanker bisa terdeteksi sejak dini dan cepat mendapatkan penanganan. Semakin cepat ditangani, tingkat kesintasan anak semakin besar.

"Intinya masyarakat kita harus ngerti. Meleknya jangan cuma hukum doang, kesehatan juga. Melek kesehatan penting," pesan dr Haridini.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads