Abrasi di pinggir Sungai Saddang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang 2 km membuat warga setempat was-was. Pasalnya pinggir sungai yang abrasi hanya berjarak 200 meter dari permukiman warga.
"Sudah dekat dengan rumah warga itu (abrasi Sungai Saddang). Sekitar 200 meter itu dari permukiman," ungkap Lurah Teppo, Abdullah kepada detikSulsel, Kamis (9/2/2023).
Menurut Abdullah, abrasi terparah terjadi di Lingkungan Masolo, Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua. Total 200 rumah yang berada di sekitar lokasi abrasi terancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah di sekitar situ ada 150 atau sekitar 200-an warga yang tinggal," sebutnya.
Kondisi abrasi yang terparah saat ini sudah terjadi sepanjang kurang lebih 2 km. Kondisi tersebut membuat warga dihantui perasaan was-was karena rumah mereka ikut terancam jika abrasi tidak segera ditangani.
"Iya, warga was-was, termasuk rumah saya juga di sekitar situ," ucapnya.
Abdullah mengaku pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Dia berharap pihak terkait dapat melihat langsung kondisinya dan segera melakukan penanganan.
"Bulan lalu kami sudah lapor ke Balai. Dia sampaikan nanti dimasukkan ke anggaran 2024, tetapi kami minta anggaran tahun 2023 ini dulu," bebernya.
(urw/hsr)