Warga di Desa Basseang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan kebakaran yang lamban ditangani. Mereka pun meminta agar ada mobil pemadam kebakaran (damkar) yang disiagakan di wilayah tersebut.
"Jarak Kota Pinrang ke sini (Desa Basseang) 100 kilometer. Makanya kita harap bisa ada mobil pemadam kebakaran biar yang ukuran kecil," tutur Kepala Desa Basseang, Edy kepada detikSulsel, Senin (6/2/2023).
Edy menjelaskan, jarak antara Kota Pinrang ke Desa Basseang, Kecamatan Lembang yang sangat jauh tersebut membutuhkan solusi penanganan dengan disediakannya mobil damkar. Sehingga saat terjadi kebakaran nantinya, proses penanganan kebakaran bisa lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada mobil damkar yang standby di desa penanganan kebakaran lebih cepat tanpa harus menunggu lama mobil damkar dari kota ke sini," imbuhnya.
Edy memberikan contoh, salah satu kasus kebakaran yang terjadi pada Jumat malam (4/2) sangat sulit ditangani jika hanya mengandalkan warga sekitar. Sementara saat itu mobil damkar butuh waktu yang lama untuk bisa sampai ke Desa Basseang.
"Kalau mobil damkar dekat dengan lokasi kebakaran, maka proses penanganan kebakaran juga bisa lebih cepat," jelasnya.
Kepala Satpol PP dan Damkar Pinrang, Muhadir Muddin turut merespons protes warga tersebut. Namun dia menjelaskan bahwa daerah pegunungan memang sulit untuk dijangkau mobil Damkar.
"Itu mi jadi kendala kami kalau di daerah pegunungan terjadi kebakaran sulit mendaki mobil karena bawa air banyak, mobil tangki," paparnya.
Dia mengungkap total mobil Damkar di Kabupaten Pinrang sebanyak 9 mobil. 2 Mobil sengaja ditempatkan khusus di Kecamatan Duampanua dan mobil damkar tersebut yang menangani hingga daerah pegunungan.
"Sudah ada 2 mobil di Kecamatan Duampanua. Sisa 1 yang standby karena 1 mobil sedang rusak," jelasnya.
Diketahui, kebakaran melanda sebuah rumah warga di Dusun Sipatokkong, Desa Basseang, Kecamatan Lembang pada Jumat (4/2) lalu. Insiden ini menyebabkan seorang remaja tewas lantaran terjebak kebakaran.
"Ada satu orang korban meninggal saat kebakaran atas nama Liu (15). Dia tertidur saat kebakaran," papar Kepala Desa Basseng Edy saat dihubungi, Minggu (5/2).
Terkait penyebab kebakaran, dia mengaku belum diketahui hingga kini. Di sisi lain dia mengaku warga kesulitan memadamkan api karena kondisinya sudah membesar saat diketahui.
"Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Itu juga saat kebakaran sudah membesar apinya sehingga sulit untuk dipadamkan," jelasnya.
(sar/hmw)