Walkot Parepare Minta Balai Pompengan Keruk Sungai Agar Tak Banjir Lagi

Walkot Parepare Minta Balai Pompengan Keruk Sungai Agar Tak Banjir Lagi

Muhclis Abduh - detikSulsel
Minggu, 05 Feb 2023 15:08 WIB
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe meninjau sejumlah titik lokasi warga terdampak banjir.
Foto: Wali Kota Parepare, Taufan Pawe meninjau sejumlah titik lokasi warga terdampak banjir. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Taufan Pawe menilai banjir yang menerjang wilayahnya terjadi karena pendangkalan sungai. Dia pun meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan melakukan pengerukan serta membuat penahan banjir.

"Ada dua sungai yang memberikan kontribusi (terjadi banjir) aliran Sungai Jawi-jawi dan Sungai Salo Karajae, terhadap dua sungai ini kami memikirkan bagaimana bisa dikeruk," ujar Taufan Pawe kepada detikSulsel, Minggu (5/2/2023).

Taufan menjelaskan, kondisi sedimentasi di kedua sungai tersebut sudah cukup tinggi di beberapa titik. Hal tersebut membuat sungai tak mampu menahan debit air saat banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu melakukan pengerukan sebab tinggi sedimen itu sampai 10 meter. Tentu ini perlu koordinasi ke Pemprov Sulsel dan pihak Balai Pompengan," jelasnya.

Taufan menambahkan perlu juga dilakukan penguatan di kedua sisi aliran sungai. Terutama yang berdekatan dengan permukiman sehingga banjir tidak langsung meluap masuk ke permukiman warga.

ADVERTISEMENT

"Perlu ada semacam penguatan di sisi sungai. Semacam tembok atau tiang penahan sehingga saat banjir datang tidak masuk ke rumah warga," imbuhnya.

Di sisi lain, Taufan turut menyoroti menjamurnya perumahan yang dibangun dekat bantaran sungai. Kondisi tersebut menurut dia perlu evaluasi ke depannya agar pengembang bisa selektif dalam memilih lokasi membangun perumahan.

"Jadi saya akan membentuk tim khusus untuk melakukan pencermatan bahwa pengembang diberikan ruang tetapi harus menjaga lingkungan sekitarnya demi masyarakat," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data terakhir yang dirilis BPBD Parepare, jumlah warga terdampak sebanyak 5.413 orang. Jumlah tersebut berasal dari 14 kelurahan yang ada di 4 kecamatan terdampak banjir.

Salah satu daerah terparah berada di Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung dengan jumlah warga terdampak 629 Kepala Keluarga (KK).




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads