Puasa Ayyamul Bidh Februari 2023: Jadwal, Niat, hingga Keutamaannya

Puasa Ayyamul Bidh Februari 2023: Jadwal, Niat, hingga Keutamaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 03 Feb 2023 13:50 WIB
Ilustrasi Ramadan Imsakiyah Buka Puasa
Ilustrasi (Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia)
Makassar -

Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam penanggalan Hijriyah. Bagi umat muslim yang hendak melaksanakan amalan sunnah ini, hendaknya mengetahui jadwal, niat, hingga keutamaan yang didapatkan jika melaksanakannya.

Dilansir dari laman NU Online, Jumat (3/2/2023), arti Ayyamul Bidh secara bahasa yaitu hari-hari yang cerah. Disebut demikian karena hari pada malam sebelumnya cerah tersinari oleh bulan.

Hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Hukum puasa Ayyamul Bidh ini dijelaskan dalam hadis dengan sanad hasan yang diriwayatkan An-Nasa'i, yang isinya berbunyi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)

Artinya:

ADVERTISEMENT

"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian'. (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan)."

Dalam hadis lain yang diriwayatkan Abu Daud juga dijelaskan sebagai berikut:

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)

Artinya:

"Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'. (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81)."

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Februari 2023

Pada bulan Februari 2023 ini, puasa Ayyamul Bidh bertepatan pada tanggal 4, 5, dan 6 Februari 2023. Berikut ini rincian jadwal puasa Ayyamul Bidh berdasarkan konversi Kalender Hijriah 1444 H Kementerian Agama RI dan Kalender Masehi 2023 M:

13 Rajab 1444 H (Sabtu, 4 Februari 2023)
14 Rajab 1444 H (Minggu, 5 Februari 2023)
15 Rajab 1444 H (Senin, 6 Februari 2023)

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Ketika hendak melaksanakan amalan, umat muslim diharuskan membaca niat, termasuk ketika hendak melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Niat puasa Ayyamul Bidh bisa dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak.

Berikut ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari dari NU Online:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta'aalaa.

Artinya, "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."

Jika Lupa Membaca Niat Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari laman resmi Masjid Raya Kebayoran Residences, ketentuan mengenai sahnya puasa Ayyamul Bidh jika lupa membaca niat telah dijelaskan dalam salah satu riwayat dari para sahabat.

Jika lupa membaca niat puasa Ayyamul Bidh pada malam hari, maka boleh membaca niat pada siang harinya dan puasanya tetap sah.

Pendapat sahnya puasa sunah meski niatnya di siang hari dijelaskan oleh Ibn Qudamah dalam kitab al Mughni. Dia menjelaskan bahwa puasa sunnah tetap sah meski niatnya dibaca setelah subuh karena hal tersebut merupakan keringanan dalam puasa sunah.

Penjelasan terkait hal ini sebagaimana yang tercantum pada kutipan dalam kitab al Mughni, III/114, yaitu:

أَنَّ صَوْمَ التَّطَوَّعَ يَجُوزُ بِنِيَّةٍ مِنَ النَّهَارِ، عِنْدَ إمَامِنَا، وَأبي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِي وَرُويَ ذَلِكَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، وَأَبِي
طَلْحَةَ وَابْنِ مَسْعُودٍ، وَحُذَيْفَةً، وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، وَسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، وَالنَّخَعِي، وَأَصْحَابِ الرَّأْيِ

Sesungguhnya puasa sunah boleh hukumnya niatnya ketika siang hari. Pendapat ini diungkapkan oleh ulama dari kalangan madzhab Mâlikî, Syafi'î, dan Abu Hanifah. Dan ini berasal dari riwayat Abi Darda, Abi Thalhah, Ibn Mas'ûd, Said bin Musaib, Sa'id bin Jubair, dan Nakhai, dan sahabat lain.

Hal tersebut juga dijelaskan Imam Nawawi dalam kitab al Majmu' Syarah al Muhadzab, Jilid VI, pada Bab Puasa. Disebutkan bahwa puasa sunah sah hukumnya meski niatnya dibaca pada siang hari.

Namun, perlu menjadi catatan, niat puasa harus diucapkan sebelum matahari tergelincir atau sebelum masuk waktu shalât Dhuhur.

ذكَرنَا أَنَّ مَذْهَبَنَا صِحْتُهُ بِنِيَّةٍ قَبْلَ الزَّوَالِ وَبِهِ قَالَ علي ابن أبي طَالِبٍ وَابْنُ مَسْعُودٍ وَحُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ وَطَلْحَةُ
وَأَبُو أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيُّ وَابْنُ عَبَّاسٍ وَأَبُو حَنِيفَةَ وَأَحْمَدُ وَآخَرُونَ

Kami menyebutkan, berdasarkan pendapat madzhab Syâfi'î, bahwa puasa sunnah sah dengan menetapkan niat sebelum tergelincirnya matahari di hari tersebut. Argumen ini merupakan pendapat dari Ali ibn Abi Thalib, Ibn Mas'ûd, Huzaifah Ibn Al-yamani, Thalhah, Abu Ayub, Ibn Abbas, Abu Hanifah, Ahmad dan sahabat dan ulama ulama lain. (al Majmu' Syarah al Muhadzab, Jilid VI, halaman 302).

Penjelasan di atas didasrkan pada hadis Rasûlullâh yang bersumber dari 'Aisyah yang telah disebutkan di atas. Dalam hadis tersbut, termaktub dalil terkait boleh atau tidaknya melakukan niat puasa sunnah setelah siang hari.

Bolehkah Menggabung Puasa Ayyamul Bidh dan Rajab?

Puasa Ayyamul Bidh pada bulan Februari bertepatan dengan bulan Rajab 1444 H yang mana juga disunnahkan untuk melaksanakan puasa Rajab pada bulan tersebut. Lantas, apakah boleh kedua puasa sunnah tersebut digabung dalam satu waktu?

Dikutip dari salah satu video ceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang ditayangkan pada kanal Youtube Mentari Senja TV, para ulama mempunyai pandangan yang berbeda terkait hukum menggabungkan dua atau lebih puasa sunnah dalam satu waktu.

"Ada ulama yang membolehkan menyatukan. Silakan disatukan dalam satu bagian. Tapi juga ada yang memisahkan, karena satu niat untuk satu amalan," jelas UAH dalam tayangan video tersebut yang dilihat detikSulsel, Jumat (3/2/2023) .

Namun, ketika ingin menggabungkan dua jenis amalan puasa sunnah, hendaknya seseorang meniatkannya untuk amalan yang lebih tinggi.

"Rumusnya pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi, begitu megerjakan yang tinggi di satu yang bersamaan, maka amalan yang biasanya yang rendah, sudah dituliskan pahalanya," jelas UAH.

"Anda tidak usah menyatukan dua niat bersamaan, kalau sudah terbiasa puasa Senin Kamis, kemudian puasa Syawal di hari itu, puasanya diberikan seketika," imbuhnya.

Bahkan, jika suatu ketika umat muslim melaksanakan puasa yang pada hari itu bertepatan dengan 3 jenis puasa, maka pahala ketiga puasa tersebut bisa diperoleh bersamaan.

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Setelah mengetahui niat puasa Ayyamul Bidh dan jadwal pelaksanaannya, maka perlu diketahui pula etika dan ketentuan yang telah ditetapkan. Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sesuai ketentuan perlu dilakukan agar puasa tidak sia-sia.

Berikut ketentuan pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh:

1. Niat

Bagi muslim yang hendak melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, maka diharuskan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Ayyamul Bidh bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya dengan lisan.

Niat puasa Ayyamul Bidh bisa dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak.

2. Makan Sahur

Makan sahur menjelang puasa merupakah hal yang sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Adapun beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Menjaga Diri

Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, umat muslim juga hendaknya hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa saat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh.

5. Menyegerakan Berbuka

Saat tiba waktu berbuka puasa, hendaknya umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh menyegerakan berbuka dan tidak menunda-nundanya.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari tiap bulan itu sama seperti melaksanakan ibadah puasa sepanjang tahun.

Demikian pendapat Imam as-Subki dan ulama lainnya. Pendapat tersebut disandarkan pada hadis riwayat Ibnu Majah dan at-Tirmidzi, yakni sebagai berikut:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا
[الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).

Kalender Hijriah di Bulan Februari

Sebagai acuan dalam melaksanakan puasa sunah, berikut penanggalan Hijriah di bulan Februari 2023:

  • 10 Rajab 1444 H: Rabu, 1 Februari 2023
  • 11 Rajab 1444 H: Kamis, 2 Februari 2023
  • 12 Rajab 1444 H: Jumat, 3 Februari 2023
  • 13 Rajab 1444 H: Sabtu, 4 Februari 2023
  • 14 Rajab 1444 H: Minggu, 5 Februari 2023
  • 15 Rajab 1444 H: Senin, 6 Februari 2023
  • 16 Rajab 1444 H: Selasa, 7 Februari 2023
  • 17 Rajab 1444 H: Rabu, 8 Februari 2023
  • 18 Rajab 1444 H: Kamis, 9 Februari 2023
  • 19 Rajab 1444 H: Jumat, 10 Februari 2023
  • 20 Rajab 1444 H: Sabtu, 11 Februari 2023
  • 21 Rajab 1444 H: Minggu, 12 Februari 2023
  • 22 Rajab 1444 H: Senin, 13 Februari 2023
  • 23 Rajab 1444 H: Selasa, 14 Februari 2023
  • 24 Rajab 1444 H: Rabu, 15 Februari 2023
  • 25 Rajab 1444 H: Kamis,16 Februari 2023
  • 26 Rajab 1444 H: Jumat, 17 Februari 2023
  • 27 Rajab 1444 H: Sabtu, 18 Februari 2023
  • 28 Rajab 1444 H: Minggu, 19 Februari 2023
  • 29 Rajab 1444 H: Senin, 20 Februari 2023
  • 30 Rajab 1444 H: Selasa, 21 Februari 2023
  • 1 Sya'ban 1444 H: Rabu, 22 Februari 2023
  • 2 Sya'ban 1444 H: Kamis,23 Februari 2023
  • 3 Sya'ban 1444 H: Jumat, 24 Februari 2023
  • 4 Sya'ban 1444 H: Sabtu, 25 Februari 2023
  • 5 Sya'ban 1444 H: Minggu, 26 Februari 2023
  • 6 Sya'ban 1444 H: Senin, 27 Februari 2023
  • 7 Sya'ban 1444 H: Selasa, 28Februari2023



(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads