Banjir menerjang sejumlah wilayah di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem di wilayah Parepare tersebut tak terduga.
Diketahui hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Parepare pada Rabu (1/2/2023) sekitar pukul 18.00 Wita. Di saat bersamaan, air laut juga pasang sehingga merendam sejumlah perumahan yang membuat warga harus dievakuasi.
"Itu hujan tidak ada di peringatan dini BMKG, tapi saat pukul 18.00 Wita muncul peringatan dan tiba-tiba sudah banjir," ungkap Koordinator TRC BPBD Parepare Erick kepada detikSulsel, Rabu (1/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 6 hal tentang banjir di Parepare akibat cuaca ekstrem yang telah dirangkum detikSulsel.
BMKG Prediksi Cuaca di Parepare Hanya Hujan Lebat
BMKG mengungkapkan kondisi cuaca di Parepare saat terjadi banjir di luar dugaan. BMKG memprediksi wilayah pesisir termasuk Parepare hanya terjadi hujan lebat.
"Untuk kemarin itu tanggal 1 Februari itu langsung naik drastis. Jadi curah hujan di wilayah Makassar, Barru dan Parepare itu ternyata curah hujannya itu masuk dalam kategori ekstrem dalam 24 jam," kata Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha kepada detikSulsel, Kamis (2/2).
Rizky mengatakan dalam prakiraan cuaca yang dikeluarkan sebelumnya, disebutkan bahwa Parepare memang akan diguyur hujan dengan intensitas sedang.
"Jadi untuk cuaca tiga hari sebelumnya itu memang secara umum khususnya Sulawesi Selatan bagian barat itu intensitas sedang. Kemudian di tanggal 31 Januari itu hujan cerah berawan atau hujan ringan saja," tuturnya.
Rizky juga mengatakan cuaca ekstrem itu tidak terjadi di semua wilayah di Sulsel. Dia menyebut cuaca ekstrem hanya terjadi di wilayah pesisir barat Sulsel.
4 Kecamatan Terendam Banjir
Banjir yang menerjang Parepare merendam 4 kecamatan. Yakni Kecamatan Ujung, Bacukiki, Bacukiki Barat, dan Soreng.
Berdasarkan laporan BPBD Parepare, Kelurahan Lappadde, Kecamatan Ujung, paling terdampak dengan total 370 rumah warga terendam. BPBD juga mencatat, ada 30 warga yang mengungsi.
"Ada 9 kelurahan terdampak (banjir) dan di masing-masing sudah ada posko di kelurahan tersebut yang terdampak dan posko induk di BPBD," jelas kepala Pelaksana BPBD Parepare, Irma Suryani kepada detikSulsel, Kamis (2/2).
5.294 Jiwa Terdampak
BPBD Kota Parepare juga mencatat sebanyak 5.294 warga terdampak banjir. Ribuan warga ini dari total 9 kelurahan terdampak.
"Total warga terdampak hingga saat ini data yang masuk sebanyak 5.294 jiwa. Itu berasal dari 9 kelurahan 4 kecamatan yang ada di Kota Parepare," ungkap Irma Suryani.
2 korban tewas di halaman selanjutnya.
2 Korban Tewas
Sementara terdapat dua korban dilaporkan tewas akibat banjir. Mereka merupakan pasangan suami istri yang hanyut dan telah ditemukan tewas.
"Korban meninggal 2 orang. Suami istri itu," jelas Koordinator TRC BPBD Parepare, Erick.
Selain dua orang meninggal, ada dua orang lagi yang saat ini sementara dirawat di RSUD Andi Makkasau. Satu orang dirawat di ruang perawatan dan satu orang dirawat di ICU.
"Ada dua yang dirawat di rumah sakit, mereka korban banjir juga. Yang satu sudah lumayan, sementara satu orang masih dirawat intensif karena belum sadarkan diri," paparnya.
2 Jembatan Ambles
Selain memakan korban, sejumlah fasilitas di Parepare juga rusak akibat banjir. Dilaporkan dua jembatan di Parepare juga ambles setelah diterjang banjir.
Salah satu jembatan ambles itu terjadi di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Akibatnya jalur sebelah kanan menuju SMAN 5 Parepare tersebut meninggalkan lubang menganga.
Lebar aspal sekitar jembatan yang ambles hampir dua meter. Hanya menyisakan 1 meter yang hanya dapat dilalui motor, sementara mobil tidak bisa lewat.
Motor yang lewat pun harus antre. Jika dari arah SMAN 5 Parepare yang ingin lewat, maka dari arah sebaliknya harus menunggu. Begitupun sebaliknya.
Sementara, jembatan yang ambles lainnya berada tak jauh dari lokasi pertama dan masih berada di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat. Jembatan yang berlokasi di Jalan Kelapa Gading ini juga dalam kondisi ambles.
5 Rumah di Lapadde Porak-poranda
Banjir ini juga menghanyutkan 5 rumah warga di Kampung Tegal 1, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung. Material bangunan terseret sekitar 500 meter dari lokasi awal.
Material bangunan berupa atap dan papan pun tampak berserakan dan tak utuh lagi. Sementara di lokasi awal rumah tersebut, hanya menyisakan fondasi bangunan.
Lalin Jalan Trans Sulawesi Macet
Jalan Trans Sulawesi di Kota Parepare, juga terdampak banjir. Akses lalu lintas (lalin) sempat macet hingga 5 kilometer.
Pantauan detikSulsel di Jalan Bau Massepe, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare, Rabu (1/2/2023) sekitar pukul 22.10 Wita, air merendam jalan setinggi 20-30 centimeter. Kendaraan pun terpaksa mengurangi kecepatan saat melintasi jalan yang terendam banjir.