Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare sebanyak 5.294 warga terdampak banjir. Ada 2 warga yang juga dilaporkan meninggal dunia.
"Total warga terdampak hingga saat ini data yang masuk sebanyak 5.294 jiwa. Itu berasal dari 9 kelurahan 4 kecamatan yang ada di Kota Parepare," ungkap kepala Pelaksana BPBD Parepare, Irma Suryani kepada detikSulsel, Kamis (2/2/2023).
Adapun 4 kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Ujung, Bacukiki, Bacukiki Barat, Soreng. BPBD mencatat, ada 30 warga mengungsi dan 2 orang meninggal di Kelurahan Lappadde, Kecamatan Ujung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir di Parepare dilaporkan merusak sejumlah bangunan hingga fasilitas umum. Dalam laporannya, Kelurahan Lappadde paling terdampak dengan total 370 rumah warga terendam.
BPBD Parepare juga mencatat sejumlah rumah warga rusak akibat banjir. Kerusakan rumah warga terjadi salah satunya di Kecamatan Bacukiki Barat.
Irma mengatakan, saat ini pihaknya telah mendirikan sejumlah posko yang tersebar di tiap kelurahan. Posko ini menjadi pusat informasi sekaligus untuk pendistribusian bantuan ke warga terdampak.
"Ada 9 kelurahan terdampak (banjir) dan di masing-masing sudah ada posko di kelurahan tersebut yang terdampak dan posko induk di BPBD," jelasnya.
Pihaknya hingga saat ini masih melakukan asesmen untuk menghitung taksiran kerugian, termasuk mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak. Bantuan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan warga.
"Bantuan logistik sudah ada. Itu bidang Kedaruratan (BPBD) tadi yang mengurus," papar Irma.
Sementara Koordinator TRC BPBD Parepare, Erick menambahkan sejauh ini ada 2 korban jiwa yang meninggal akibat banjir. Mereka merupakan pasangan suami istri yang hanyut dan telah ditemukan tewas.
"Korban meninggal 2 orang. Suami istri itu," jelas Erick yang dikonfirmasi terpisah.
Selain dua orang meninggal, ada dua orang lagi yang saat ini sementara dirawat di RSUD Andi Makkasau. Satu orang dirawat di ruang perawatan dan satu orang dirawat di ICU.
"Ada dua yang dirawat di rumah sakit, mereka korban banjir juga. Yang satu sudah lumayan, sementara satu orang masih dirawat intensif karena belum sadarkan diri," paparnya.
Untuk diketahui, banjir di Parepare dilaporkan terjadi sejak Rabu (1/2). Bencana ini dipicu hujan deras dan angin kencang yang menerjang wilayah tersebut.
"Itu hujan tidak ada di peringatan dini BMKG, tapi saat pukul 18.00 Wita muncul peringatan dan tiba-tiba sudah banjir," ungkap Erick.
(sar/sar)