Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kondisi cuaca di Parepare, Sulawesi Selatan saat terjadi banjir di luar dugaan. BMKG memprediksi wilayah pesisir termasuk Parepare hanya terjadi hujan lebat.
"Untuk kemarin itu tanggal 1 Februari itu langsung naik drastis. Jadi curah hujan di wilayah Makassar, Barru dan Parepare itu ternyata curah hujannya itu masuk dalam kategori ekstrem dalam 24 jam," kata Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha kepada detikSulsel, Kamis (2/2/2023).
Kendati begitu, Rizky mengatakan BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca 3 harian sebelum cuaca ekstrem itu terjadi. Dia menyebut selama 3 hari itu intensitas hujan diprakirakan sedang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi untuk cuaca tiga hari sebelumnya itu memang secara umum khususnya Sulawesi Selatan bagian barat itu intensitas sedang. Kemudian di tanggal 31 Januari itu hujan cerah berawan atau hujan ringan saja," tuturnya.
Rizky juga mengatakan cuaca ekstrem itu tidak terjadi di semua wilayah di Sulsel. Dia menyebut cuaca ekstrem hanya terjadi di wilayah pesisir barat Sulsel.
"Namun perlu digarisbawahi, curah hujannya ini jatuh hanya bersifat lokal saja. Berdasarkan pengamatan yang kami himpun di wilayah Makassar, cuaca ekstrem hanya ada di wilayah pesisir pantainya," jelasnya.
Lebih lanjut Rizky menyebut, khusus di Parepare cuaca ekstrem juga tidak terjadi di semua wilayah. Beberapa wilayah disebut hanya mengalami hujan dengan intensitas lebat dan tidak mengakibatkan banjir.
"Sama dengan Parepare, untuk wilayah kotanya itu hujan kategori ekstrem. Tetapi daerah Parepare bagian atas di sekitaran bukit harapan itu hanya hujan dalam kategori intensitas lebat," katanya.
Dia menambahkan, sampai saat ini potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi sepanjang Februari 2023. Dia pun mengimbau masyarakat untuk siap siaga dan mengambil langkah preventif jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Bulan ini masih musim hujan di wilayah Sulsel bagian barat. Jadi potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras hingga lebat, angin kencang, gelombang tinggi masih berpotensi terjadi," pungkasnya.
Untuk diketahui, banjir menerjang Kota Parepare, Rabu (1/2) kemarin setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak sore hari. Akibatnya, dilaporkan ada 4 kelurahan yang terendam banjir.
Selain itu, ada 2 warga yang sebelumnya dilaporkan hanyut terseret banjir sudah ditemukan meninggal dunia. Keduanya merupakan pasangan suami istri (pasutri).
(asm/ata)