Tanda tangan merupakan salah satu hal penting yang kerap digunakan untuk mengautentikasi dokumen dan surat penting lainnya. Selama ini kita mungkin sering menggunakan tanda tangan, tapi belum mengetahui bagaimana asal-usulnya.
Lantas, bagaimana asal usul tanda tangan?
Dilansir dari detikEdu, Senin (30/1/2023), bentuk tanda tangan yang paling awal diketahui berasal dari tahun 3000 SM. Sejak awal ditemukan, tanda tangan telah mengalami evolusi panjang seiring dengan perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun beberapa contoh tanda tangan paling awal yang ditemukan sejak tahun 3000 SM diketahui merupakan budaya bangsa Sumeria dan Mesir. Kala itu, mereka mulai menggunakan serangkaian gambar dan simbol piktograf untuk menyampaikan makna.
Pada sebuah tablet dari tanah liat Sumeria yang ditemukan, ditemukan tanda dari juru tulis Gar Ama di dalamnya yang diperkirakan berasal dari tahun 3100 SM. Tanda dari juru tulis inilah yang menjadi contoh definitif paling awal penggunaan kata dan simbol untuk menunjukkan identitas seseorang.
Pengaruh Yunani dan Romawi
Menulis dan bahasa merupakan bagian penting dari pengaruh budaya Yunani dan Romawi. Bahkan, sejak tahun 1200 SM, Alfabet Fenisia yang berisi 22 konsonan tanpa huruf vokal telah diadopsi oleh orang Yunani.
Berselang 600 tahun, alfabet Fenisia itu kemudian berevolusi menjadi alfabet Latin seperti yang dikenal sekarang. Berabad-abad kemudian, alfabet ini lah yang diadopsi oleh berbagai negara di seluruh dunia.
Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan pada masa pemerintahan Kaisar Valentinian III sekitar tahun 439 M, orang Romawi mulai menggunakan tanda tangan.
Lalu, di tahun 1069, tanda tangan dari seorang tokoh terkenal muncul di buku sejarah. Tokoh ini merupakan seorang bangsawan dan pemimpin militer "El Cid" dari Abad Pertengahan, Spanyol.
Pada laman Azeus Convene, diterangkan bahwa tanda tangan tulis tangan sebenarnya sudah ada sejak zaman Romawi. Namun, saat itu kurang populer dibandingkan segel sampai abad ke-17.
Pada saat itu, segel lilin telah berkembang menjadi pokok dari komunikasi tertulis. Dalam penggunaan segel lilin ini, pengguna harus memperhatikan banyak konvensi, salah satunya bentuk oval "vesica" yang hanya bisa digunakan oleh wanita dan pendeta.
Segel ini bisa mewakili tanda tangan karena menjadi milik pribadi. Seringkali, desainnya hanya tersedia pada cincin meterai milik seseorang.
Seiring berjalannya waktu, segel ini lalu berkembang lebih kompleks untuk menghindari replikasi dan duplikasi dari orang lain. Kemudian, timbullah desain untuk menyegel kedua sisi lilin.
Bahkan, Raja Edward II menggunakan segel rahasia di atas segel lain agar surat-suratnya lebih aman. Pada abad ke-17, kasus pemalsuan segel makin marak lantaran manusia sudah lebih cerdas dan melek huruf.
Abad ke-17
Akibat maraknya kasus pemalsuan segel, Parlemen Inggris pun menerbitkan Undang-undang Negara Tentang Penipuan yang disahkan pada tahun 1677. Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa tanda tangan tulisan tangan adalah persyaratan hukum untuk kontrak dan kontrak harus ditandatangani sebagai jaminan terhadap keaslian.
Sejak disahkannya undang-undang tersebut, banyak perjanjian yang menampilan tanda tangan pribadi, salah satunya adalah Deklarasi Kemerdekaan Amerika yang ditandatangani John Hancock pada tahun 1776.
Kemudian, tanda tangan pun menjadi kontrak yang mengikat, serta digunakan secara luas di seluruh dunia.
Tanda Tangan Modern
Teknologi yang berkembang menjadi semakin cepat di tahun 1980-an kemudian mengubah peran tanda tangan. Saat itu muncul mesin faksimile sehingga membuat banyak kontrak yang dipindai dan dikirim secara elektronik.
Agar bisa menyesuaikan, Amerika Serikat dan Inggris Raya pun mengeluarkan undang-undang baru. Mereka menggunakan sistem chip dan pin untuk menggantikan tanda tangan tradisional, khususnya untuk dokumen yang berkaitan dengan dunia perbankan.
Sistem ship ini terbukti bisa membantu mengurangi penipuan dan melindungi keamanan pribadi. Akhirnya, pada tahun 2000-an, Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton diketahui menandatangani undang-undang dengan tanda tangan elektronik.
Sejak itu, kontrak elektronik diberlakukan di berbagai dunia. Sistem ini juga dikembangkan dalam bentuk berbagai inovasi e-Signature atau tanda tangan elektronik dan digunakan dalam berbagai sektor di seluruh dunia, terutama pada sektor bisnis.
Melalui laman resminya, Kementerian Ekonomi, Republik Austria, menyampaikan, tanda tangan elektronik ini menggunakan algoritma matematika yang ditentukan oleh pengirim dan penerima. Untuk bisa membuat tanda tangan elektronik ada dua aspek penting, yaitu:
- Keaslian: Tanda tangan berasal dari pengirim yang dapat diidentifikasi secara unik
- Integritas: Memanipulasi tanda tangan pada dokumen dapat mudah terdeteksi
Saat ini, kebijakan penggunaan tanda tangan elektronik telah diatur oleh berbagai lembaga di seluruh dunia. Lembaga-lembaga tersebut mengatur kebijakan tertentu untuk tingkat keamanannya masing-masing.
(urw/alk)