Berita Nasional

Jawaban Jokowi Usai PDIP dan NasDem Saling Bantah soal Reshuffle Kabinet

Tim detikNews - detikSulsel
Senin, 30 Jan 2023 10:30 WIB
Foto: (PANCA SYURKANI/nasdem.id)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jawaban soal pertemuannya dengan Surya Paloh. Terkait pertemuan tersebut yang disebut berkaitan dengan isu reshuflle, PDIP dan NasDem sempat saling bantah.

"Mau tahu aja," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, dikutip dari detikNews, Minggu (29/1/2023).

Jokowi pun menegaskan pertemuannya dengan Surya Paloh biasa-biasa saja. Menurutnya tidak ada yang istimewa dalam pertemuan itu.


"Biasa-biasa saja," kata Jokowi.

PDIP Sebut Ada Pembahasan Reshuffle

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan sebelum Jokowi mengambil keputusan penting, seperti reshuffle kabinet akan melakukan pertemuan untuk memberitahu terlebih dulu. Hal itu diungkapkan Hasto saat ditanya terkait pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dan Presiden Jokowi.

"Ya bagi Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan-keputusan penting, itu kan juga melakukan dialog, pemberitahuan, misalnya akan ada reshuffle itu kan ada pemberitahuan," ujar Hasto kepada wartawan, di Kantor DPC Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).

"Tetapi pertemuan dengan Bapak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketua umum parpol yang lain," sambungnya.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi selalu membuka diri berdialog untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun, bila dialog itu disalahgunakan, Jokowi dinilai punya kewenangan untuk mengambil tindakan strategis.

"Tapi ketika dialog itu kemudian ada yang menyalahgunakan, hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya, maka ya Presiden Jokowi ya punya suatu kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis sesuai dengan kewenangan presiden," tuturnya.

Hasto menegaskan isu reshuffle hanya terjadi jika Jokowi menggunakan hak prerogatifnya. Dia meyakini reshuffle dilakukan dengan tujuan memaksimalkan kinerja kabinet.

"PDI Perjuangan percaya bahwa ketika reshuffle itu dilakukan, betul-betul bertujuan meningkatkan efektivitas dan kinerja dari kabinet. Jadi kita tunggu saja keputusan dari Bapak Presiden," ujar dia.

Baca bantahan Nasdem di halaman berikutnya...




(hsr/urw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork