Jokowi Ditanya Apakah Pertemuan dengan Paloh Bahas Reshuffle: Mau Tahu Aja

Berita Nasional

Jokowi Ditanya Apakah Pertemuan dengan Paloh Bahas Reshuffle: Mau Tahu Aja

Tim detikNews - detikSulsel
Minggu, 29 Jan 2023 12:30 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berbincang santai di sela santap pagi bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11). Di sela bersantap pagi keduanya berbincang-bincang dan saling bertukar pikiran mengenai kondisi bangsa yang akhir-akhir ini sempat mengalami permasalahan karena faktor agama. Surya Paloh menegaskan, sebagai anak bangsa kita harus menjunjung tinggi semangat Kekitaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak ada lagi Saya, anda, dia dan mereka. MI/PANCA SYURKANI
MI/PANCA SYURKANI
Jokowi dan Surya Paloh. Foto: (PANCA SYURKANI/nasdem.id)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal pertemuannya dengan Surya Paloh. Jokowi menilai tak ada yang istimewa dari pertemuan itu.

"Biasa-biasa saja," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, dikutip dari detikNews, Minggu (29/1/2023).

Jokowi juga sempat ditanya apakah pertemuan dengan Surya Paloh tersebut berkaitan dengan isu reshuffle kabinet yang mencuat belakangan ini. Namun, Jokowi enggan berbicara lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau tahu aja," kata Jokowi.

PDIP Singgung Ada Pembahasan Reshuffle

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat mengatakan sebelum Jokowi mengambil keputusan penting, seperti reshuffle kabinet, akan bertemu dan melakukan pemberitahuan terlebih dulu. Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya terkait pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dan Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Ya bagi Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan-keputusan penting, itu kan juga melakukan dialog, pemberitahuan, misalnya akan ada reshuffle itu kan ada pemberitahuan," ujar Hasto kepada wartawan, di Kantor DPC Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).

"Tetapi pertemuan dengan Bapak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketua umum parpol yang lain," sambungnya.

Hasto mengatakan Jokowi selalu membuka diri berdialog untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun, bila dialog itu disalahgunakan, Jokowi dinilai punya kewenangan untuk mengambil tindakan strategis.

"Tapi ketika dialog itu kemudian ada yang menyalahgunakan, hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya, maka ya Presiden Jokowi ya punya suatu kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis sesuai dengan kewenangan presiden," tuturnya.

Hasto menegaskan isu reshuffle hanya terjadi jika Jokowi menggunakan hak prerogatifnya. Dia meyakini reshuffle dilakukan dengan tujuan memaksimalkan kinerja kabinet.

"PDI Perjuangan percaya bahwa ketika reshuffle itu dilakukan, betul-betul bertujuan meningkatkan efektivitas dan kinerja dari kabinet. Jadi kita tunggu saja keputusan dari Bapak Presiden," ujar dia.

NasDem Membantah

Sementara itu, NasDem menegaskan pertemuan Jokowi dan Surya tidak membahas reshuffle.

"Saya tidak tahu dari mana kemudian asumsi itu keluar ya. Dari apa yang saya tahu, apa yang diceritakan ketua umum ke pada kami, mereka bertemu dengan presiden satu jam setengah berdiskusi banyak hal dan bahkan tidak menyinggung soal reshuffle," kata Waketum NasDem Ahmad Ali, dikutip dari detikNews, Sabtu (28/1).

Ali menilai pernyataan PDIP terkait reshuffle merupakan asumsi. Dia pun menilai asumsi itu sebagai bentuk pemikiran yang liar.

"Jadi saya tidak tahu dari mana asumsi itu datang dan saya tidak tahu kemudian pikiran itu begitu liar dari teman PDIP," ujarnya.

Ali mengatakan NasDem hingga saat ini masih menjadi bagian dari pemerintah. Dia menyebut tak ada hal spesifik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Kami kan bagian dari koalisi pemerintah kan, jadi membahas banyak hal pastinya kan. Tidak ada spesifik sih pembahasannya," imbuhnya.




(hmw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads