Twitter kembali digugat karena belum membayar biaya sewa gedung yang mereka gunakan. Kali ini gedung yang bermasalah adalah kantor pusat Twitter di London, Inggris dan San Francisco, Amerika Serikat.
Dilansir dari detikInet, Kamis (26/1/2023), badan pengelola portofolio properti milik Raja Charles III, Crown Estate melayangkan gugatan terhadap kantor Twitter yang berada di Inggris. Gugatan tersebut didaftarkan di pengadilan tinggi Inggris, isi dari gugatan itu mengenai tunggakan pembayaran sewa kantor yang berada di dekat Piccadilly Circus di London.
Crown Estate beranggapan bahwa, tindakan hukum itu mengikuti kontak sebelumnya dengan Twitter terkait tunggakan sewa ruang kantornya di 20 Air Street, London. Dia menambahkan, diskusi antara kedua perusahaan ini masih berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Twitter juga mendapatkan gugatan dari pemilik gedung Sri Nine Market Square LLC. Gugatan ini dilayangkan karena Twitter juga belum membayar biasa sewa kantor pusat yang berada di San Francisco.
Dalam gugatan tersebut, Twitter belum membayar sewa senilai USD 3,36 juta untuk Desember 2022 dan USD 3,42 juta untuk Januari 2023. Kantor pusat Twitter berlokasi di 1355 Market Street di mana mereka delapan lantai dan untuk area kantor seluas 42.000 meter persegi, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/1/2023).
Sebelumnya, Twitter juga pernah digugat oleh pemilik gedung di 650 California Street yang juga berlokasi di San Francisco. Twitter di gugat karena terlambat membayar sewa sebesar USD 136.260.
Akibat Twitter belum membayar sewa gedung, belum lama ini karyawan Twitter Singapura sempat diusir dari kantornya yang berlokasi di gedung Capita Green. Namun mereka diizinkan kembali ke kantor setelah Elon Musk membayar sewa gedung.
Elon Musk melakukan penyetopan pembayaran sewa gedung karena alasan penghematan. Dia memerintahkan karyawannya untuk tidak membayar rekanan Twitter sampai ia meninjau ulang semua pengeluaran perusahaan.
(edr/alk)