Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan 1.021 warga mengungsi akibat banjir bandang dan longsor. Jumlah tersebut tersebar di 5 kecamatan terdampak.
"Jumlah warga di tempat pengungsian total 1.021 orang," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Manado Angelina J Bajodo kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).
Angelina menjelaskan, sebanyak 109 orang mengungsi di Kecamatan Tikala yaitu di Kelurahan Dendengan Luar dan Kelurahan Dendengan Dalam. Kemudian ada 100 warga yang mengungsi di Kelurahan Taas serta Kelurahan Banjer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah jiwa ada 209 orang di posko pengungsian di Kecamatan Tikala," ujarnya.
Selain itu, untuk posko di Kecamatan Paal 2 ada 261 orang mengungsi yang tersebar di Kelurahan Ranomuut 50 orang, serta di Lingkungan 4 sebanyak 11 orang. Selanjutnya ada 200 orang di Kelurahan Paal 2.
Sementara di Kecamatan Tuminting ada 4 posko. Namun hanya di Posko di Kelurahan Sumompo yang ada data pengungsi sebanyak 50 warga
Selanjutnya di Kecamatan Singkil ada 7 posko yaitu di Kelurahan Wonasa Tanjung, Kelurahan Karame, Kelurahan Wawonasa, Kelurahan Ternate Tanjung, Kelurahan Singkil 2 serta Kelurahan Ternate Baru dan Kelurahan Kombos Barat. Total pengungsi di Kecamatan Singkil sebanyak 460 orang.
"Posko di Karame 100 orang, di Puskesmas Wonasa 7 orang, di gereja Ternate Tanjung 89 orang," katanya.
Sementara untuk posko di Kecamatan Wenang ada 2 posko yakni di Kelurahan Komo Luar dan Kelurahan Wenang Utara sebanyak 12 orang pengungsi. Kemudian di Kecamatan Wanea 41 orang.
"Posko di Makorem 131 Santiago ada 41 orang," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 5 orang warga dilaporkan meninggal dunia terdampak banjir dan longsor di Manado, Sulut. Kelima korban terseret arus sungai serta tertimbun longsor.
"Total korban meninggal dunia lima orang," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Manado, Angelina J Bajodo saat dikonfirmasi, Sabtu (28/1).
(ata/sar)