Bekicot dan lintah adalah jenis hewan yang menyukai tempat lembab dan sering muncul di pekarangan rumah saat musim hujan datang. Keberadaan dua hewan ini kerap dianggap mengganggu sehingga orang-orang akan berusaha membasminya.
Salah satu cara yang paling efektif untuk membunuh bekicot dan lintah adalah dengan garam. Menaburkan garam di bagian tubuh hewan tersebut dapat mematikan mereka hanya dalam hitungan menit.
Lantas, mengapa garam bisa mematikan lintah dan bekicot dengan sangat cepat? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikEdu, sebenarnya tidak ada reaksi kimia yang kompleks ketika garam ditaburkan. Namun, menaburkan garam pada tubuh hewan-hewan tersebut akan membuat mereka mengalami dehidrasi di bagian tubuhnya yang berlendir.
Garam yang ditaburkan bekerja dengan mengeluarkan air dari kulit mereka melalui proses osmosis (perpindahan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi). Hal inilah yang membuat hewan tersebut mengalami dehidrasi sehingga akan mati dalam beberapa menit saja.
"Garam pada dasarnya mengeluarkan air dari kulit mereka (efek osmosis) dan mereka mati dalam beberapa menit karena dehidrasi," kata dosen senior di Universitas Newcastle, Gordon Port seperti dikutip dari Science Focus.
Secara ilmiah, hal ini berkaitan dengan keadaan siput. Diketahui, hewan berlendir seperti siput dan bekicot sangat bergantung dengan kandungan air yang tinggi dalam tubuhnya.
Saat terkena garam, hewan-hewan ini akan mencoba melepaskan diri sambil mengeluarkan banyak lendir untuk membersihkan kulitnya. Ketika mengeluarkan lendir berlebih ini secara bersamaan mereka akan kehabisan air dan perlahan mati.
Jika dianalogikan pada kondisi tubuh manusia yang terdiri dari kira-kira 55-60% air. Manusia yang kehilangan setengah dari air dalam tubuhnya hanya dalam beberapa menit tentunya tidak akan bisa bertahan lama, hal itulah yang terjadi pada siput ketika ditaburkan garam.
Untungnya, manusia memiliki kulit yang berfungsi melindungi dari kehilangan air tubuh dalam jumlah besar seperti siput tadi.
Menurut Gordon Port, selain garam, hewan berlendir seperti siput dan bekicot ini juga tidak menyukai bubuk kopi. Hal tersebut lantaran bubuk kopi mengandung kafein.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh United States Department of Agriculture's Agricultural Research Service telah membuktikan hal tersebut. Dari penelitian yang mereka lakukan, terbukti larutan kafein 1 persen mampu mengusir siput dan bekicot.
Jika ingin mengusir siput dengan cara ini, hendaknya jangan menggunakan kopi instan karena hanya mengandung sekitar 0,05 persen kafein yang berarti 20 kali lebih sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak kafein untuk mengusir siput.
(urw/alk)