Seorang wanita di Australia bernama Pamelia J (27) bercerita soal payudaranya yang tidak berhenti tumbuh. Dalam curhatannya, Pamelia mengatakan payudaranya membesar secara signifikan dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Dilansir dari detikHealth, Jumat (20/1/2023), Pamelia bercerita bahwa ukuran payudaranya membesar secara drastis yang sebelumnya cup J menjadi cup M hanya dalam waktu delapan bulan. Tidak hanya itu, lingkar dadanya pun ikut membesar dari ukuran 39 inci (100 cm) menjadi 51 inci (130 cm).
Kondisi itu baru disadari Pamelia ketika bra favoritnya dirasa sudah menyempit. Dia juga mengeluhkan sakit punggung karena payudaranya yang terus membesar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya menyenangkan dan menarik untuk melihat seberapa banyak mereka tumbuh, tetapi baru-baru ini saya menjadi tidak nyaman, dan saya berharap memiliki payudara berukuran normal," kata Pamelia dikutip dari NY Post.
Pemelia kemudian dirujuk ke ahli bedah pada Maret 2022 untuk mengetahui penyebab kondisi yang dialami.
Pada Maret 2022, Pamelia dirujuk ke ahli bedah dan didiagnosis terkena kondisi langka yaitu gigantomastia. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab jaringan payudaranya bertumbuh dengan cepat dan berlebihan.
Dikutip dari National Center for Advancing Translational Sciences, gigantomastia ini memiliki sejumlah gejala, yaitu:
- Mastalgia (nyeri payudara)
- Ulserasi atau infeksi
- Masalah postur
- Nyeri punggung
- Cedera traksi kronis pada saraf interkostal yang mengakibatkan hilangnya sensasi puting susu.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan hormon, penggunaan obat-obatan, atau penyakitautoimun. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebabPamelia mengalami kondisi tersebut.
Diketahui, Pamelia juga menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS), dia sedang menjalani tes untuk melihat apakah kedua kondisi itu memiliki keterkaitan. Namun belum ada penjelasan mengenai kondisi tersebut.
"Sangat tidak nyaman. Mereka (payudara) sangat berat, dan saya bisa sangat kesakitan," tutur Pamelia.
Selain mempengaruhi kondisi fisiknya, Gigantomastia yang dialami Pamelia turut mempengaruhi kondisi mentalnya. Tak jarang dia kesulitan menggunakan pakaian yang cocok, serta kerap mendapat tatapan dan omongan dari orang asing yang membuatnya tidak nyaman.
"Saya kesulitan menemukan pakaian yang sesuai dengan payudara saya, dan akhirnya saya hanya mengenakan t-shirt longgar. Ada pilihan yang sangat terbatas untuk wanita berpayudara besar, terutama jika Anda tidak ingin belahan dada Anda terlihat," tutur Pamelia.
"Saya merasa sangat sadar diri saat keluar di depan umum. Jika saya memakai sesuatu yang ketat di dada saya, saya melihat wanita memperhatikan saya. Saya merasa terlihat 'kotor' karena memiliki payudara sebesar itu, jadi saya cenderung tinggal di rumah karena kesehatan mental saya terganggu," bebernya.
Pamelia juga sudah melakukan upaya diet untuk menurunkan berat badannya, namun ukuran payudaranya masih saja terus bertumbuh. Untuk mengatasi kondisi tidak nyaman yang dialaminya itu, Pamelia berencana akan menjalani operasi pengecilan payudara (breast reduction).
Kendati demikian, dokter menyebut operasi pengecilan payudara mungkin tidak bersifat permanen. Akan ada kemungkinan payudara Pamela terus bertumbuh meskipun sudah menjalani operasi.
Ibu satu anak ini sebenarnya menginginkan momongan lagi. Dokter pun menyarankan agar menjalani prosedur tersebut setelah melahirkan.
Pamelia saat ini tengah berupaya menyebarkan kesadaran akan kondisinya yang langka dan sering disalahpahami melalui sosial media. Tagar #gigantomastia bahkan memiliki 21,5 juta tampilan di TikTok berkat video viral Pamelia. Kini Pamelia memiliki lebih dari 67 ribu pengikut di Instagram.
Dia mengatakan telah mendapatkan banyak reaksi positif dari unggahannya itu, beberapa wanita juga menceritakan pengalamannya pascaoperasi pengecilan. Namum, ada juga kecaman dan komentar buruk mengenai dirinya.
"Saya ingin orang-orang melakukan penelitian sebelum memberikan pendapat tentang penampilan saya. Tidak nyaman dan tidak mudah untuk memiliki gigantomastia," ujar Pamelia.
(urw/ata)