Tolong! 3 Desa di Kolaka Timur Terancam Terisolir gegara Jembatan Kayu Ambruk

Sulawesi Tenggara

Tolong! 3 Desa di Kolaka Timur Terancam Terisolir gegara Jembatan Kayu Ambruk

Andi Nur Isman - detikSulsel
Jumat, 20 Jan 2023 12:20 WIB
Kondisi jembatan di Kecamatan Ueesi, Kolaka Timur, Sultra yang ambruk.
Foto: Kondisi jembatan di Kecamatan Ueesi, Kolaka Timur, Sultra yang ambruk. (dok. istimewa)
Kolaka Timur -

Warga 3 desa di Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terancam terisolir akibat jembatan ambruk. Jembatan dari kayu itu merupakan satu-satunya akses warga.

"Kalau masalah jembatan itu masyarakat ini betul-betul sangat... Karena satu-satunya jalan itu yang menghubungkan tiga desa. Mulai dari Desa Puurau, Tongauna, Likuwalanapo. Satu-satunya jalan hanya itu saja, tidak ada yang lain," kata Camat Ueesi, Husen saat dihubungi, Jumat (20/1/2023).

Husen mengatakan jembatan kayu sepanjang 50 meter itu ambruk sejak Rabu (17/1). Kendaraan yang hendak melintas terpaksa menyeberangi sungai dengan berbagai macam risiko. Sementara pejalan kaki masih menantang bahaya dengan melintasi sisa puing-puing jembatan yang sudah ambruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendaraan sekarang tidak bisa lagi. Langsung mentok di situ. Bisa lewat ke bawah tapi dia lewat sungai, hancur-hancuran itu. Sekarang ini kan dangkal, tapi ketika datang banjir tidak bisa lagi ada yang lewati itu," ujar Husen.

Menurutnya, jembatan dengan material kayu ini memang sangat rawan rusak. Apalagi ketika memasuki musim hujan dan terjadi banjir, tiang-tiang jembatan itu kerap hanyut dibawa air. Hal ini yang membuat warga terancam terisolir.

ADVERTISEMENT

"Jadi itu jembatan sekalipun mau kayu apa, karena itu kan pantangannya 50 meter, ketika datang banjir, satu kali saja banjir langsung hanyut. Karena sudah berapa kali dibikin itu hanyut-hanyut terus," ungkapnya.

Husen pun berharap ada perhatian terhadap kondisi warga di Kecamatan Ueesi. Menurutnya, perlu segera ada pembangunan jembatan permanen agar warga tidak lagi was-was dengan ancaman jembatan ambruk.

"Harus jembatan permanen itu di situ, dari beton. Karena kalau hanya diperbaiki pakai kayu pasti rusak lagi. Mending kalau bisa tahan sekitar satu atau dua tahun itu," pungkasnya.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads