.webp)
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) turut merespons video viral yang memperlihatkan bocah SD duduk bersila saat dibonceng. Disdik akan menelusuri identitas bocah tersebut, termasuk asal sekolahnya.
"Tentunya video ini akan saya share ke semua kepala sekolah, agar juga men-share ke masing-masing wali kelasnya, kan pasti ketahuan. Karena kita tidak tahu ini dari mana dan sekolah di mana, yang jelas ini anak SD," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar Muhyiddin kepada detikSulsel, Kamis (19/1/2023).
Apabila nantinya identitas bocah tersebut telah diketahui, Disdik selanjutnya akan memanggil orang tua bocah tersebut untuk diberikan peringatan. Dia lalu menegaskan tindakan yang dilakukan bocah dalam video tersebut sangatlah berisiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan undang orang tuanya, kita akan undang untuk diberikan peringatan. Harus diberikan peringatan karena ini risikonya berdampak banyak. Umpamanya sementara dibonceng dan ada kendaraan di belakangnya, kan banyak yang bisa ditimbulkan, bisa ditabrak atau bisa diinjak, jadi ini risiko besar," papar Muhyiddin.
Lebih lanjut, Muhyiddin juga mengatakan akan berupaya menyelidiki kasus tersebut serta memastikan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Dia juga berharap kepada para orang tua agar memperhatikan keselamatan anak-anak mereka, khususnya saat berkendara di jalan.
"Kalau sudah ditemukan kami harus pastikan tidak terulang kembali, karena kalau ada kecelakaan ini kan bahaya, ini berisiko tinggi," katanya.
Polisi Usut Video Bocah Duduk Bersila saat Dibonceng
Video yang menampilkan bocah duduk bersila saat dibonceng motor di Makassar juga diusut polisi. Aksi bocah tersebut dinilai berbahaya dan sudah dua kali dilakukan.
"Saya juga sudah nonton itu dua video, orang yang sama dibonceng ya, berpakaian berbeda satu berpakaian sekolah masih SD dan satu berpakaian bukan sekolah," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Sambolangi, Kamis (19/1).
Lando mengungkapkan berdasarkan latar video tersebut, pengambilan gambar dilakukan di sepanjang Jalan AP Pettarani Makassar.
"Tapi kalau kita lihat di satu jalan ruas jalan yang sama yaitu di bawah jembatan fly over (tol layang) Pettarani," kata Lando.
Lando menegaskan pihaknya telah mendalami aksi bocah tersebut. Menurutnya aksi tersebut sengaja dilakukan untuk membuat konten.
"Apakah ini benar action atau konten ini tidak boleh, apalagi ini anak kecil," kata Lando.
"Itu dalam penyelidikan kemungkinan disengaja atau membuat konten ya. Mencari sesuatu jangan yang membahayakan apalagi melibatkan anak kecil, itu ada undang-undangnya perlindungan anak," lanjutnya.
(urw/hsr)
