Sejumlah petani di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan nama mereka dicoret dari daftar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Akibatnya mereka tidak lagi menerima bantuan pupuk subsidi.
"Saya heran sebab kan nama saya sebelumnya masuk di RDKK, tetapi untuk tahun ini saya lihat hilang," ungkap petani inisial IH saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (19/1/2023).
IH mengaku bukan hanya dirinya yang hilang dari daftar RDKK di Desa Leppangang, Kecamatan Patampanua, Pinrang. Dia menyebutkan sedikitnya ada 10 orang yang namanya juga hilang dari RDKK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cerita sama teman, kalau dijumlah ada sekitar 10 orang yang juga katanya hilang namanya didaftar," imbuhnya.
IH menuturkan jatah pupuk subsidi yang selama ini diterima masih kurang. Dia menjelaskan untuk satu hektare lahan dibutuhkan 6 sak pupuk namun yang diterima biasanya hanya empat sak.
"Kalau kita jujur lihat jatah pupuk subsidi, itu jauh lebih sedikit yang diberikan dari kebutuhan. Idealnya pupuk untuk satu hektare lahan yakni 6 sak pupuk, sementara seringkali petani hanya mendapatkan 4 sak pupuk," paparnya.
Sementara itu, Pengawas Pupuk Subsidi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pinrang Mawardi membenarkan ada data petani yang hilang dari RDKK di Kecamatan Patampanua. Keluhan petani tersebut telah diterima dari penyuluh di lapangan.
"Iya, itu di daerah Kecamatan Patampanua, ada PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) tempo hari sampaikan ke saya," ujarnya.
Namun, Mawardi mengaku belum mendapatkan data detailnya terkait jumlah petani yang namanya hilang dari daftar penerima pupuk subsidi. Dia menuturkan pihaknya akan segera menelusuri keluhan petani tersebut.
"Saat penataan ulang ada laporan penyuluh dari sekian kelompok tani ada yang hilang namanya. Saya coba kontak penyuluh untuk data pastinya," imbuhnya.
(hsr/sar)