Mahasiswa di Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Papua Tengah tetap melaksanakan perkuliahan pasca terbakarnya gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Kebakaran tersebut diduga diakibatkan korsleting arus listrik.
"Kalau perkuliahan masih berjalan normal seperti biasa. Hanya khusus Fakultas Fisip harus terhenti sementara," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, kepada detikcom, Selasa (17/1/2023).
Benny menerangkan bangunan di Universitas USWIM terpisah-pisah dengan gedung fakultas lain. Hal itu yang membuat api tidak cepat menjalar ke gedung fakultas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau gedung fakultas Fisip memang hangus seluruhnya. Namun gedung lain tidak karena gedung di kampus tersebut berjarak," tegasnya.
Benny menambahkan pascakebakaran, penyidik reskrim Polres Nabire telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Seluruh lokasi bangunan terbakar, saat ini telah disterilkan guna kepentingan penyelidikan.
"Pemasangan police line sudah dilakukan di lokasi kebakaran. Sejauh ini dari hasil penyelidikan penyebab kebakaran yakni korsleting arus listrik, akan tetapi akan terus di dalami kemungkinan adanya penyebab lain," bebernya.
Benny mengutarakan ada beberapa orang dimintai keterangan. Begitu juga beberapa barang bukti yang diamankan dari lokasi kebakaran untuk kepentingan penyelidikan.
"Selain itu kita masih tunggu informasi apakah tim labfor dari Polda Papua akan kita libatkan untuk mengungkap penyebab kebakaran. Pastinya kita akan upayakan mengungkap penyebab kepastian kebakaran tersebut," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kantor dan ruang Fisip Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Papua Tengah ludes terbakar. Diduga api bersumber dari ruangan fotokopi kampus.
"Benar tadi malam terjadi kebakaran di Kampus USWIM. Saat ini kasus kebakaran itu tengah kami selidiki," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, kepada detikcom, Selasa (17/1).
Kebakaran di kampus USWIM Nabire di Jalan Sutamsu SH, Kalibobo, Kabupaten Nabire terjadi pada Senin malam (16/1) sekitar pukul 23.13 WIT.
Benny menjelaskan atas kejadian itu gedung Fakultas USWIM Nabire yang berjumlah 13 ruangan yang terdiri dari 1 ruang kantor Fisip dan 12 ruang study hangus terbakar. Bangunan yang merupakan semi permanen membuat api dengan cepat menjalar.
"Dapat kami lihat sendiri bahwa konstruksi seluruh bangunan fakultas sebagian besar terbuat semi permanen dari bahan kayu yang mudah terbakar sehingga memudahkan api menjalar dengan cepat," ucapnya.
(ata/hsr)