Mayat seorang pria yang diketahui bernama Gatz Waiwowi ditemukan di tepi Pantai Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Diduga pria berusia 30 tahun itu merupakan korban pembunuhan.
"Benar ada penemuan mayat di tepi pantai Nabire. Diduga merupakan korban pembunuhan," ungkap Kasie Humas Polres Nabire, Iptu Yaudi kepada wartawan, Senin (16/1/2023).
Gatz Maiwowi ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di tepi pantai Nabire, Minggu (15/1). Korban diketahui tinggal di Jalan CH Martatiahahu Kalisapi, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaudi menjelaskan, setelah mendapat laporan dari warga kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Dari informasi saksi-saksi diketahui korban sebelum ditemukan meninggal, sempat membuat keributan di rumahnya. Saat itu korban mendatangi keluarganya Yusak Waiwowi dan kemudian meminta rokok, di mana kejadian itu sekitar pukul 04.00 WIT," katanya.
Yaudi menambahkan, dari keterangan kakak perempuannya, korban masih sempat terlihat di depan rumahnya sambil memegang uang Rp 5000. Diduga saat itu korban memegang uang dengan berniat membeli rokok.
"Sejak saat itu para saksi yang merupakan keluarganya tak lagi melihat korban. Lalu kemudian sekitar pukul 06.00 WIT korban dikabarkan tewas di tepi pantai Nabire tepatnya di belakang Rumah Makan Idola," terangnya.
Yaudi menegaskan dari hasil olah tempat kejadian perkara, sebelum meninggal korban diduga dianiaya. Hal itu diketahui lantaran banyak luka lecet di bagian tubuh korban.
"Sekujur tubuh korban ditemukan luka seperti luka lecet di bagian pelipis kanan, luka lecet pada bagian mata kanan, luka lecet pada bagian dahi kiri atas, luka pada bagian dahi kanan atas, luka robek pada telinga kiri serta luka lecet ditemukan pada bahu kanan. Jadi diduga korban meninggal akibat dibunuh," ungkapnya.
Yaudi mengungkapkan, saat ini kasus temuan mayat tersebut sedang didalami oleh Satuan Reskrim Polres Nabire. Upaya pengungkapan penyebab kematian korban dan menangkap pelakunya akan dilakukan.
"Jika kematian korban benar merupakan akibat penganiayaan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab, kami akan kejar dan cari pelaku tersebut untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
(ata/asm)