Menko Polhukam Mahfud Md mengutus tim ke Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mengusut bentrokan maut antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI). Bentrokan tersebut mengakibatkan 2 karyawan PT GNI tewas.
"Kan ini baru terjadi kemarin, saya masih mengutus tim ke sana, sebelum saya berbicara," kata Mahfud di Istana Merdeka Jakarta Pusat seperti dilansir dari detikNews, Senin (16/1/2023).
"Udah, udah, udah (jalan). Saya sudah utus Pak Rudolf, deputi saya untuk mendalami ini dan segera memberikan laporan yang paling update untuk saya," lanjut Mahfud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan persoalan yang terjadi di PT GNI Morowali Utara merupakan ranah Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Investasi. Sementara untuk keamanan akan ditangani pihak kepolisian.
"Kalau substansinya menyangkut Menaker dan investasi, kalau soal keamanannya biar polisi dulu," ujarnya.
Untuk diketahui, bentrokan antara TKA dan TKI di PT GNI pecah pada Sabtu malam (15/1). Selain 2 orang tewas, insiden ini juga mengakibatkan 9 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Penyebab Bentrokan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkap bentrokan maut antara TKI dan TKA di PT GNI Morowali Utara disebabkan tuntutan para buruh yang belum direspons oleh pihak perusahaan.
"Akar masalahnya ada tuntutan yang disampaikan kepada perusahaan yang belum direspons sehingga memicu terjadinya unjuk rasa yang berakhir dengan anarkis. Jadi ini lebih pada persoalan yang belum respons dengan baik oleh pihak perusahaan," kata Ida kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat dilansir detikNews, Senin (16/1).
Menyikapi tuntutan buruh tersebut, Ida mengaku telah menurunkan tim mediasi ke PT GNI. Bahkan sudah ada kesepakatan terkait tuntutan buruh ke perusahaan.
"Kami juga menurunkan mediator dari dinas tenaga kerja Morowali Utara dan provinsi untuk melakukan mediasi terhadap tuntutan yang disampaikan oleh buruh," ujarnya.
"Kami juga sudah minta kepada pengawas provinsi untuk melakukan pengawasan terhadap peristiwa yang terjadi di perusahaan tersebut, hari ini dua-duanya sudah melakukan mediasi dan sudah dicapai kesepakatan-kesepakatan," tambahnya.
Namun, Ida belum menyebut kesepakatan yang dihasilkan dari mediasi itu. Dia memastikan pihaknya akan mengawasi implementasi kesepakatan yang ada.
"Beberapa tuntutan direspons oleh perusahaan, nanti kami akan lihat seberapa jauh kesepakatan itu dan kami pengawasan akan mengawasi implementasi kesepakatan itu," jelasnya.
Ida menegaskan pihaknya akan mengawal hasil kesepakatan tersebut. Dia juga akan menggali lebih dalam terkait persoalan yang terjadi di PT GNI.
"Berikutnya kami akan melakukan implementasi dari kesepakatan-kesepakatan tersebut, disamping kami juga akan terjun langsung untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci," pungkasnya.
(hsr/alk)